Hiruk pikuk Pilkada bikin e-commerce mengelus dada
Merdeka.com - Hiruk pikuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ternyata lebih membuat dampak terhadap kondisi e-commerce tanah air dibandingkan ramai-ramai pembicaraan Presiden AS Donald Trump.
"Kami sebetulnya tidak dipusingkan dengan persoalan ramai Donald Trump. Tapi kami, sebagai pemain e-commerce lebih pusing dengan hiruk pikuk Pilkada saat ini," jelas Ketua Dewan Pembina Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Hendrik Tio saat acara konferensi pers Indonesia E-commerce Summit & Expo di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Kamis (26/1).
Pasalnya, kata dia, seharusnya di awal tahun seperti ini ada kenaikan jumlah transaksi yang terjadi. Namun, sayangnya tidak demikian. Justru yang terjadi saat ini adalah jalan di tempat.
Maklum, sebagai pebisnis mereka pastinya ingin jumlah transaksinya meningkat setiap bulannya. Pengaruh ini memang terjadi tidak secara langsung tetapi cukup terasa bagi mereka.
"Kita tidak mengatakan turunnya sampai signifikan. Istilahnya begini, stabil aja kita udah mengeluh. Karena kalau bisnis kan pastinya udah ingin naik terus dong. Apalagi ini awal tahun kan mestinya mulai seru lagi. Ini enggak, masih stagnan aja," terang dia.
Menurutnya, mau tidak mau Pilkada memang membuat orang terpecah perhatiannya dan secara psikologis akan menurunkan minat belanja.
"Harusnya belanja barang, tapi karena ada hiruk pikuk Pilkada malah keasyikan ikut-ikutan. Jadinya kan pasti menurunkan minat belanja orang-orang. Jadi saya rasa itu pasti punya pengaruh bukan hanya ke e-commerce saja tapi ke bisnis secara umum," kata dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaTransaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaTikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hebat Gudang Lazada di Cengkareng Diduga Akibat Korsleting
Gudang milik perusahaan e-commerce Lazada mengalami kebakaran hebat.
Baca SelengkapnyaIngin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaBanyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?
Menurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnya4 Modus Penipuan Online yang Wajib Diwaspadai, Yuk Kenali Saluran Informasi dan Kanal Komunikasi Resmi Blibli
Blibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca Selengkapnya