Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) optimistis bisa mencapai target pendaftaran nama domain tahun ini yang mencapai 472.569 domain.

"Tercatat per 11 Agustus, PANDI telah mencapai 89 persen dari target pendaftaran domain tahun ini yang 472.569 itu,"ujar Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, saat membuka acara PANDI Meeting 11 secara daring, Selasa (25/8).

Menurutnya, di acara PANDI Meeting 11 dilaporkan bahwa PANDI mencetak tonggak sejarah baru dengan memiliki Sistem Registri Mandiri (SRM) yang tepercaya, sehingga tidak bergantung pada pihak lain dalam pengelolaan sistem registri. Apalagi SRM ini membantu PANDI mereduksi pengeluaran PANDI hingga 10 persen.

Di kegiatan tahunan PANDI Meeting 11, PANDI tengah mengupayakan percepatan transformasi digital. Apalagi pandemi Covid-19 telah mendorong untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang serba digital.

Pada PANDI Meeting 11 pula, PANDI juga beradaptasi dengan transformasi digital. Biasanya acara PANDI Meeting diadakan secara tatap muka, tapi sekarang diadakan secara daring.

“Saya dan segenap keluarga PANDI berterima kasih untuk seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder serta mitra PANDI yang telah berusaha keras untuk percepatan digitalisasi agar seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaatnya,” jelasnya. “Mari kita ambil peluang ini menjadi hal yang positif pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

PANDI Meeting 11 Diikuti Pemangku Kepentingan Domain

Acara PANDI Meeting 11 dikemas dalam format webinar dan workshop turut dibuka oleh Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel A Pangerapan, Kepala BPPT Hammam Riza, dan Dirjen KI KEmenterin Hukum dan HAM Freddy Harris.

PANDI Meeting 11 merupakan acara tahunan yang terdiri dari berbagai program menarik dan bermanfaat yang terkait dengan pengelolaan nama domain .id. Para pemangku kepentingan internet Indonesia seperti pemerintah, regulator, komunitas TIK, akademisi, media, mahasiswa serta publik hadir dan berpartisipasi aktif sebagai narasumber maupun sebagai partisipan.

PANDI adalah Registri Nama Domain Tingkat Atas Indonesia (.ID) yang ditugaskan oleh Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kominfo) Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Kominfo No 806 tahun 2014.