Merdeka.com - Pada 9 Agustus lalu, Huawei memperkenalkan OS terbarunya yakni Harmony, atau dikenal sebagai Hongmeng di Tiongkok.

OS ini merupakan kreasi Huawei menjawab diblokirnya Huawei untuk melakukan bisnis dengan perusahaan AS beberapa waktu lalu. Meski untuk saat ini, Huawei masih mendapat akses ke Android besutan Google. Jika hal semacam ini terjadi lagi, pengguna tak akan gelisah untuk tidak memiliki OS.

Huawei sendiri, lewat sang manajer senior dari EMUI, James Lu, menyebut bahwa mereka akan tetap menggunakan Android seterusnya. Hal ini dikarenakan ekosistem Huawei makin matang bersama Android dan pengguna terlanjut familiar dengan Android.

Meski demikian, Harmony ditekankan bukanlah alternatif atau pengganti dari Android, namun memiliki tingkatan yang berbeda. Disebut, Harmony bisa mendukung semua perangkat cerdas yang ada.

Harmony Diprediksi Makin Populer di Masa Depan

Huawei sendiri berharap bahwa di masa depan, orang akan memiliki beberapa perangkat cerdas dengan berbagai merek. Namun dari berbagai merek tersebut diharapkan ada cara yang mudah untuk antar gadget tersebut berinteraksi.

Nah, Harmony sendiri disebut mampi melakukan sinkronisasi dan pairing antar perangkat. Hal ini akan membuat data dari dua gadget tersinkronisasi, dan kemampuan keduanya tergabung jadi satu perangkat super.

Dicontohkan, ketika melakukan video call, alih-alih menggunakan mikrofin, kamera, dan layar ponsel atau laptop, audio dapat secara otomatis tersambung ke speaker cerdas, video bisa muncul di televisi pintar, dan video bisa diambil dari kamera yang ada, bahkan dari drone.

Huawei juga mengklaim kinerja Harmony akan menyaingi OS yang ada, bahkan akan memiliki AI yang dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien di setiap perangkat.

Jika 'harapan' Huawei ini bisa berjalan mulus, Harmony akan diposisikan sebagai OS utama untuk berbagai merek perangkat cerdas lintas platform.

Kemudahan Membuat Aplikasi Harmony

Menurut Lu, setiap jenis perangkat, baik itu smartphone, TV, serta smartwatch, kini berjalan pada OS-nya sendiri. Hal ini membuat setiap produk baru diperkenalkan, perusahaan akan membuat OS baru.

Nah, dengan Harmony, developer hanya butuh mengembangkan aplikasi sekali saja, menggunakan bahasa pemrograman umum seperti C dan Java.

Harmony adalah OS berbasis microkernel, dan memungkinkan kode untuk aplikasi disusun ulang dan dioptimalkan untuk perangkat berbeda. Hal ini akan membuat developer akan lebih mudah mengembangkan aplikasi, terlebih lagi dibantu pula oleh arsitektur terdistribusi dari OS Huawei.

Harmony pun adalah open-source, artinya siapa pun dapat mengakses kode sumber dan dengan mudah memodifikasinya.

Huawei sendiri telah berencana untuk memindahkan televisi, smartwatch, dan head unit mobil ke OS Harmony pada tahun depan. Selanjutnya di tahun 2022, speaker cerdas, headset, dan kacamata VR akan mengikuti.