20 Juni 1946 adalah hari kelahiran Xanana Gusmao, Presiden pertama Timor Leste pasca merdeka dari Indonesia. Xanana Gusmao tumbuh menjadi sosok yang berpengaruh bagi sejarah Timor Leste. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai sosok Timor Leste yang satu ini.

William Kidd adalah seorang bajak laut Skotlandia yang hidup pada abad ke-17. Ia telah menjadi tokoh yang penuh kontroversi dalam sejarah maritim. Sempat menjadi pemburu bajak laut, dirinya justru beralih menjadi bajak laut terkenal dalam sejarah.

CENKIM mencari beberapa kenalan wanita yang tinggal di sekitar kamp Belanda di Brisbane. Sosok itu dijadikan penerima dan pengirim surat dari CENKIM Brisbane ke Jakarta.

Di Magelang, ada seorang ulama bernama Ki Dalhar Watucongol. Dia merupakan salah satu ulama yang sangat berjasa dalam mendukung perjuangan perang kemerdekaan.

Setelah merasa yakin atas apa yang dilihatnya, Kolonel X segera membuat cek sebesar USD30.000. Rupanya dua orang Inggris yang menjual kapal torpedo itu adalah penipu. Mereka menggunakan pakaian curian untuk meyakinkan Kolonel X.

Dua tahun sebelum meletusnya tragedi G30S, terjadi dualisme di tubuh Kepolisian Negara.

Ternyata, ada pengaruh 'kelompok pro-PKI' di balik pelengseran Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara pada 17 Desember 1959.

Lama ditunggu-tunggu, tetapi jemputan tidak kunjung datang, sedangkan tamu itu mulai gelisah dan bercucuran keringat karena udara panas.

Raja Sejong dianggap sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Korea karena sumbangsihnya dalam bidang sastra dan ilmu pengetahuan, terutama dalam menciptakan aksara Korea (Hangul) yang sekarang digunakan oleh masyarakat Korea.

Maya Angelou adalah salah seorang penulis dan aktivis asal Amerika yang terkenal di dunia. Perempuan yang terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson ini dikenal cerdas dan multitalenta.

James bersaudara begitu terkenal sebagai perampok bank dan kereta api, sekaligus sebagai pemimpin geng James-Younger.

Peristiwa Pertempuran Konvoi merupakan bagian terpenting perjuangan bangsa yang mengandung makna strategis, baik secara nasional maupun internasional.

Bagaimana Presiden Sukarno “mengisengi” ajudannya saat berobat di kota Wina.