Perdana Menteri Jepang Bakal Beri Pinjaman untuk Pembangunan Pelabuhan Patimban
PM Jepang dan Presiden RI Jokowi menggelar pertemuan pada Jumat ini di lawatan perdana Kishida dalam kunjungan kerja luar negerinya kali ini.
Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaPM Jepang dan Presiden RI Jokowi menggelar pertemuan pada Jumat ini di lawatan perdana Kishida dalam kunjungan kerja luar negerinya kali ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan dan evaluasi Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat setelah hampir 1 tahun beroperasi.
Sebelumnya, kata dia, sudah beroperasi pengiriman kendaraan melalui Patimban ke Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak, dan Pelabuhan Banjarmasin. Namun kali ini merupakan pengiriman paling banyak.
Pengelolaan Pelabuhan Patimban yang terletak di Subang, Jawa Barat resmi dilakukan oleh PT. Pelabuhan Patimban Internasional (PT. PPI) dengan skema Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R Agus H Purnomo, memproyeksikan Pelabuhan Patimban bisa mulai full operation pada pertengahan 2021. Pengoperasian penuh dilakukan pasca terminal kontainer di Pelabuhan Patimban yang kini masih dalam tahap pengerjaan siap untuk difungsikan.
Selain itu, adanya Pelabuhan Patimban juga diyakini akan memberikan kesempatan usaha baru bagi masyarakat sekitar. Terutama untuk kelompok nelayan dan pelaku UMKM.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengungkapkan, nantinya pintu masuk menuju Pelabuhan Patimban melalui ruas tol anyar ini berada di KM 89.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut Pelabuhan Patimban mampu melayani peti kemas 7,5 juta TEUs setelah terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Dia optimis, pelabuhan terbesar di Jawa Barat ini akan mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura.
"Pembangunan Pelabuhan Patimban ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diharapkan juga dapat menjadi stimulator pengembangan ekonomi wilayah di daerah Subang," ujar Luhut.
Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat telah diresmikan secara terbatas pada Minggu, 20 Desember 2020. Namun kegiatan operasional pelabuhan tersebut saat ini belum penuh, lantaran peresmian yang dilakukan masih berbentuk soft launching.
Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol, jalur kereta api serta akan meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri di sepanjang koridor utara Pulau Jawa.
Dalam 30 tahun ke depan, Subang akan sukses menjadi kawasan dan Kota pelabuhan yang luar biasa. Hal ini bisa mencontoh kawasan Industri Bekasi yang membutuhkan 30 tahun untuk menjadi sukses seperti sekarang.
Kendati begitu, Jokowi mengingatkan bahwa Pelabuhan Patimban ini juga harus mendukung ekspor di luar otomotif. Dia ingin produk UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk-produk lainnya jika bisa didorong untuk ekspor melalui Pelabuhan Patimban sehingga mampu bersaing di pasar global.
Patimban merupakan salah satu pelabuhan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dibangun melalui pendanaan oleh Official development assistance (ODA) dari pemerintah Jepang.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pelabuhan Patimban diperkirakan akan menyerap 4,5 tenaga kerja. Menurutnya, pekerja tersebut tak hanya berasal dari warga setempat, namun juga dari berbagai provinsi hingga luar negeri.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berpesan kepada warga di sekitar Patimban, untuk siap menerima kehadiran loncatan-loncatan ekonomi pasca terbangunnya Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pada tahap awal, Pelabuhan Patimban akan difokuskan untuk aktivitas ekspor atau impor produk otomotif. Khususnya yang datang dari kawasan industri di sekitar Karawang.