Begini Wajah Tribhuwana Tunggadewi Versi AI, Ratu Pembawa Kejayaan Majapahit
Potret Tribhuwana Wijayatunggadewi versi AI.
Potret Tribhuwana Wijayatunggadewi versi AI.
Ia memilih hidup bersama sang istri di tengah hutan tanpa bantuan listrik. Diketahui kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Potret petilasan Raden Wijaya di tengah hutan
Suara bahasa-bahasa pada zaman Kerajaan di Nusantara.
Pintu gerbang Kerajaan Majapahit ditemukan.
Potret Prabu Hayam Wuruk usai diilustrasikan dengan teknologi AI
Ken Arok nekat membunuh Mpu Gandring dan mengambil keris pusaka. Dia pun terkena kutukan sang mpu.
Di bawah kepemimpinan Laksamana Nala, Angkatan Laut Majapahit berhasil menjadi yang terbesar dan terkuat di Asia Tenggara.
Salah satu keris pusaka diduga buatan Mpu Sindok ditemukan. Benda tersebut begitu menakjubkan, dipenuhi dengan aksen emas.
Pantai Parangkusumo menjadi saksi bisu dari berdirinya Kerajaan Mataram Islam di masa lalu.
Keris pusaka yang ditemukan di dalam Sungai Brantas yang diduga milik Raja Pertama Majapahit.
Bangsa Eropa dikenal sebagai penjelajah dunia pada sekitar abad ke-14 Masehi, namun dengan adanya penemuan ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia juga mampu berlayar ke Persia pada sekitar abad ke-10 Masehi.
Pergolakan yang mulai tercium, membuat salah seorang putra raja memilih untuk pergi bersembunyi ke tengah hutan.
Potret makam Raden Wijaya pendiri dan raja Majapahit, yang masih banyak didatangi untuk ziarah.
Dari dasar sumur tersebut juga ditemukan tulang belulang potongan gerabah serta serpihan emas. Ada tiga sumur kuno yang ditemukan warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri di aliran sungai desa setempat. Sumur dari bahan tembikar itu ditemukan saat warga tengah memancing ikan.
Ki Agung Raden Rangga Sasana (53), Sekretaris Jenderal Sunda Empire dan dua rekannya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar. Ia mengaku akan menaati dan menghargai proses hukum yang menimpa dirinya.
Direktur Reskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Suhartiyono menyebut para petinggi Sunda Empire mengklaim bahwa NATO, PBB dan Bank Dunia dibentuk di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Selain itu, mereka menyatakan memiliki dana USD 500 miliar.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar menetapkan tiga petinggi Sunda Empire sebagai tersangka. Mereka dijerat dua pasal, salah satunya berkaitan dengan berita bohong.