Ini Pemicu Gempa Magnitudo 5,1 di Sukabumi
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, penyebab gempa karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
BMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitude 4.0 mengguncang Bogor sekitarnya, Jumat (8/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, penyebab gempa karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
Menurut BMKG, gempa magnitudo 5,1 ini terasa hingga ke Sukabumi dengan skala III-IV dan Pelabuhan Ratu III.
Gempa intraslab umumnya disebabkan karena lempeng samudra yang menunjam mengalami pecah, retak atau patah.
Gempa Intraslab merupakan gempa yang dirasakan secara merata. Biasanya, sumber gempa Intraslab berada di bagian dalam dari zona subduksi.
Penyebabnya yakni deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia.
Disebutkan gempa turun dirasakan oleh sebagian warga di Jabar, hingga mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri termasuk di Garut dan Bandung.
Guncangan juga terasa oleh warga Kabupaten Sukabumi dengan kategori sedang selama 1 hingga 5 detik. BPBD Kabupaten Sukabumi memantau adanya kepanikan warga hingga keluar rumah.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Hingga kini belum diketahui dampak kerusakan dari gempa tersebut.
Gempa tersebut dapat disebut sebagai gempa intraslab (oceanic intraslab earthquake) seperti halnya gempa 6,1 yang terjadi di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021.
Warga yang sedang beraktivitas di dalam rumah berhamburan keluar guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Gempa bumi berkekuatan 5.4 Skala Richter mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. Gempa juga terasa hingga wilayah ibu kota negara DKI Jakarta.
Sanksi berupa satu keping koin perak, satu botol arak atau sopi, satu ekor babi, satu ekor ayam merah, beras 40 kilogram, uang tunai Rp50.000 dan tujuh tenun.
Baca SelengkapnyaPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu proses demokrasi yang krusial di Indonesia.
Baca Selengkapnya