Asmar memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati nonaktif Kepulauan Meranti, Muhammad Adil. Selain Asmar, tim penyidik KPK menjadwalkan agenda pemeriksaan kepada tujuh orang saksi lainnya.

8 orang pegawai BPK Riau itu yakni Ruslan Ependi, Odipong Sep, Dian Anugrah, Naldo Jauhari Pratama, Aidel Bisri, Feri Irfan, Brahmantyo Dwi Wahyuono, Salomo Franky Pangondian. Sementara 2 pihak swasta itu yakni Findi Handoko dan Ayu Diah Ramadani.

Selain Reza Pahlevi, tim penyidik juga turut memanggil Heny Fitriani.

Keempat orang tersebut dicegah bepergian ke luar negeri untuk melengkapi alat bukti dalam penyidikan tersangka MA dkk.

"Kementerian Keuangan membantah telah membantah telah memberi persetujuan gadai aset milik Pemda Kabupaten Meranti," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo dalam akun Twitternya, @prastow, dikutip Jumat, (21/4).

BRK Syariah menyebut pembiayaan ke Pemkab Meranti tanpa jaminan aset, melainkan hanya surat persetujuan DPRD Kep Meranti dan surat pernyataan penganggaran pembayaran angsuran ke BRK Syariah setiap bulannya.

Bupati nonaktif Meranti, Muhammad Adil yang tengah diperiksa KPK ketahuan menggadaikan Kantor Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Bupati nonaktif Kepulauan Meranti M Adil ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Ada 3 kasus sekaligus yang menjerat M Adil.

Dokumen dan bukti elektronik tersebut selanjutnya akan segera dipelajari oleh penyidik KPK.

Selain kantor dan rumah dinas Bupati Kepulauan Meranti, KPK menggeledahk kantor Sekda dan rumah dinas Kepala BPKAD.

Asmar merupakan Wakil Bupati Kepulauan Meranti.

Alex menjelaskan, modus suap dilakukan Adil adalah dengan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Kepulauan Meranti, Fitria Ningsih (FN). Melalui tangan Fitria, uang suap lalu diberikan kepada M Fahmi Aressa.

Ini Uang Rp1,7 Miliar yang Disita KPK dari OTT Bupati Meranti. Uang tunai senilai Rp1,7 miliar tersebut merupakan barang bukti dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang menjerat Bupati Meranti Muhammad Adil. KPK menyebut Muhammad Adil terjerat tiga kasus korupsi sekaligus.

Ekspresi Bupati Meranti Ditahan KPK, Terjerat Tiga Kasus Korupsi Sekaligus. Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil resmi ditahan KPK setelah terjaring dalam OTT yang dilakukan tim penindakan. KPK menyebut Adil terjerat tiga kasus korupsi sekaligus. Uang suap senilai Rp1,7 miliar diamankan sebagai barang bukti.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap, pada Desember 2022, Muhammad Adil menerima uang dari salah satu agen perjalanan umrah.

Dugaan kuat, duit miliaran rupiah yang dikantongi Adil hasil dari 'setoran' sejumlah kepala dinas.

Ketiganya langsung ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK berbeda. Adil dan Fitria ditahan di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih, sedangkan Fahmi dikurung di Pomdam Jaya Guntur.