Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah akhirnya divonis hukuman 2 bulan 15 hari penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso. Selain itu, Syaifullah juga didenda Rp 10 juta, subsidair 1 bulan penjara jika tidak membayar.

Sedangkan sanksi denda maupun sanksi sosial dengan menggunakan sidang di tempat secara virtual tetap dilangsungkan dalam operasi yustisi.

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat melaporkan kasus percakapan atau chat WhatsApp, antara Sekretaris Daerah (Sekda) nonaktif Syaifullah dengan dokter gigi berinisial HHH alias Hayyu ke Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

File tersebut dikirim dari nomor WA 0852 3052 6258 ke nomor WA sejumlah wartawan di Bondowoso. Sesaat setelah mengirim file ke wartawan, nomor misterius itu langsung tidak bisa lagi dihubungi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah dibebastugaskan sementara dari jabatannya. Hal itu dikonfirmasi oleh Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat. Pembebastugasan sementara itu terkait kasus dugaan pengancaman kekerasan yang diduga dilakukan Syaifullah tahun lalu.

Pesan PDF tersebut kemudian viral dan menghebohkan publik. Sebab isi percakapan terlihat mesra dari kedua orang tersebut. Dilihat dari tangkapan layar, nampak screenshoot dilakukan dari ponsel si perempuan.

Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso kembali menggelar sidang kasus dugaan pengancaman yang diduga dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah, kepada anak buahnya. Sidang digelar secara daring beragendakan pembacaan eksepsi (keberatan) dari terdakwa.

"Kita menggalakkan gerakan 'Bondowoso Bermasker, Jatim Bermasker' sejak beberapa hari lalu digalakkan di Bondowoso hingga nanti 17 Agustus 2020."

Syaifullah disangka mengancam membunuh orang lain. "Kasus pengancaman dengan pembunuhan, ancaman hukumannya adalah 5 tahun," lanjut Erick.

"Iya benar, sekarang sudah jadi tersangka," ujar Erick saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Senin (15/6).

"Dia melakukan atas inisiatif sendiri dan tanpa izin dari pihak berwenang. Inilah yang kemudian diduga menjadi penyebab banjir bandang kemarin," lanjut Jamal.

Kabupaten Bondowoso dinyatakan keluar dari kategori kabupaten daerah tertinggal atau terbelakang. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Desa PDTT (Kepmendes) Nomor 79 Tahun 2019 tentang Penetapan Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2015-2019.

Kapolres membantah dugaan bahwa kasus itu karena polisi salah tembak, melainkan karena korban terkena tembusan peluru.