Wabup Bondowoso Laporkan Kasus Chat WA Sekda dengan Bu Dokter ke Gubernur Jatim

Merdeka.com - Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat melaporkan kasus percakapan atau chat WhatsApp, antara Sekretaris Daerah (Sekda) nonaktif Syaifullah dengan dokter gigi berinisial HHH alias Hayyu ke Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

"Karena jabatan Sekda ini adalah domain Gubernur, kami sudah menindaklanjuti dengan melapor, agar Inspektorat Provinsi segera membentuk Majelis Kode Etik. Saya sampaikan secara lisan dulu, tapi nanti akan kita tindaklanjuti secara tertulis," kata Irwan saat dihubungi wartawan, Jumat (28/8).

Meski demikian, Irwan yakin Inspektorat Provinsi Jatim sudah mengetahui kabar viralnya chat pribadi Syaifullah dengan Hayyu tersebut.

"Karena sudah viral, bukan cuma di Bondowoso, tapi sudah ke seluruh Indonesia, saya kira. Maka Pemprov sudah seharusnya melakukan pemanggilan untuk sidang kode etik," tutur Irwan.

Dia mengaku prihatin dengan persoalan tersebut. Menurutnya, aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

"Ya kita prihatin. Seharusnya ASN itu kan menjadi contoh bagi masyarakat," papar pria yang juga Ketua DPC PDIP Bondowoso ini.

Pemkab Bondowoso, sambung Irwan, sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada seluruh jajarannya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Harry Patriantono dicopot dari jabatannya setelah terlibat dalam goyang TikTok dengan seorang perempuan muda, di atas meja kerja.

Harry harus dinonjobkan alias tidak punya jabatan apapun, setelah keluar putusan dari Majelis Kode Etik yang dibentuk Inspektorat Bondowoso. Harry dinonjobkan pada 15 Juli 2020, atau selang sebulan setelah videonya viral.

"Kita sudah peringatkan seluruh ASN, agar kasus Pak Hary kemarin jangan sampai terulang," tutur Irwan.

Pemkab Bondowoso akan melakukan evaluasi dan pembenahan kepada seluruh jajarannya. Salah satunya termasuk opsi mutasi. "Kita akan lakukan evaluasi terhadap sistem kerja aparatur kita. Mungkin sudah jenuh di satu jabatan, atau banyak menganggurnya," jelas mantan Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.

Menurut Irwan, seluruh jajaran ASN di Pemkab Bondowoso sudah seharusnya meningkatkan kualitas kinerja. Sebab, saat ini Pemkab Bondowoso sudah memberikan tambahan penghasilan pegawai atau TPP.

"Apalagi dengan ada TPP, mereka seharusnya sudah sibuk dengan kerja, kerja dan kerja. Sehingga kalau sudah sibuk, tidak lagi sempat mikir yang aneh-aneh," pungkas Irwan.

Terkait persoalan tersebut, Syaifullah sudah menjelaskan duduk perkaranya. Menurutnya, perempuan tersebut adalah Hayyu. Beberapa bulan lalu menyampaikan persoalan cerainya yang terhambat kepada Syaifullah. Dala, komunikasi itu, Syaifullah mengaku kemudian membantunya.

"Perempuan itu namanya Hayyu. Dia beberapa bulan yang lalu, menyampaikan masalah perceraiannya yang terhambat. Saya bantu. Masalah WA, ya mungkin di sana. Tapi saya harus katakan demi Allah saya tidak melakukan apa-apa. Dan sekarang dia sudah punya suami. Dan ini kerangka berpikir saya, kawin lebih satu adalah perintah agama. Tapi kan harus adil. Dan yang bisa adil kan hanya Nabi," tuturnya kepada wartawan.

Syaifullah juga mengakui isi percakapan WA yang tersebar. Namun dia menyangsikan kebenaran semua isi percakapan WA seperti yang beredar. "Kalau yang percakapan, mungkin ya. Karena semua orang melakukan itu. Tapi kalau yang kotor-kotor, tidaklah. Kalau chatting kan saya bilang tadi, dia mengeluh dengan putranya. Artinya, dengan proses perceraian cepat itu kan dia kawin. Setelah keluar surat cerai itu, sebulan dia nikah," terangnya.

Ketika ditanya mengenai foto telanjang dada, sebagaimana yang terlihat dalam tangkapan layar, Syaifullah mengaku heran. Dia juga membantah pernah mengirim foto tersebut ke Hayyu.

"Saya kaget juga, itu foto dari mana. Saya memang sering olahraga, tapi jarang saya buka (kaos) itu. Makanya saya kaget juga dari mana ngambilnya itu. Saya tidak pernah mengirim itu. Yang saya tanya, katanya HP-nya dia hilang," lanjut Syaifullah.

Dia pun akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Syaifullah berencana melapor ke polisi. "Sampai kayak gitu, makanya saya akan laporkan ke polisi. Siapa yang tersangka. Mohon maaf, kalau saya pelajari, ini mafia luar biasa. HP-nya sampai dicuri," jelasnya.

Sementara Hayyu yang dikonfirmasi tidak memberikan penjelasan secara spesifik. Dia terlihat lebih santai menghadapi. "Kalau HP hilang, iya benar. (Tapi kalau kebenaran isi chat?) Saya senyum saja dulu," tutur Hayyu.

Terpisah, Kepolisian saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan telah menerima laporan kehilangan handphone dari HHH. Namun sedikit berbeda, handphone milik dokter gigi tersebut bukan dicuri, tetapi hilang karena terjatuh.

"Betul melapor, kehilangan handphone. Tapi, bukan karena dicuri orang. Dia bilangnya karena jatuh," tutur Kapolsek Bondowoso Kota, AKP Heru Wahyudi saat dikonfirmasi, Jumat (28/06).