Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak
Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai Timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.
Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.
Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai Timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.
Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.
Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.
Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri, yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.
Kepemimpinan yang terus bergulir sejak Raja Kecil wafat pada tahun 1746 itu diwujudkan dengan sebuah istana megah bernama Istana Siak Sri Indrapura. Bangunan ini dikombinasi dengan 3 gaya arsitektur yang berbeda.
Kepemimpinan yang terus bergulir sejak Raja Kecil wafat pada tahun 1746 itu diwujudkan dengan sebuah istana megah bernama Istana Siak Sri Indrapura. Bangunan ini dikombinasi dengan 3 gaya arsitektur yang berbeda.
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Bangunan Megah
Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
(web.siakkab.go.id)
Bangunan Megah
Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyi Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11. (web.siakkab.go.id)
Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.
Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarief Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarief mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.
Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana, yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.
Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarif mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.
Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.
Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarief Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarief mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.
Perpaduan 3 Gaya Arsitektur
Selain bangunan megah, gaya arsitektur yang tersemat pada Istana Siak ini perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan juga sentuhan Eropa. Desain bangunannya terdiri dari dua lantai yang terbagi dalam beberapa ruangan.
Perpaduan 3 Gaya Arsitektur
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Perpaduan 3 Gaya Arsitektur
Selain bangunan megah, gaya arsitektur yang tersemat pada Istana Siak ini perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan juga sentuhan Eropa. Desain bangunannya terdiri dari dua lantai yang terbagi dalam beberapa ruangan.
berita untuk kamu.
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
berita untuk kamu.
Di lantai pertama, terdapat ruang tunggu tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, ruangan sidang kerajaan dan ruang pesta. Sementara itu, di lantai dua terbagi dalam sembilan ruangan yang digunakan oleh Sultan dan para tamu untuk beristirahat.
berita untuk kamu.
Di lantai pertama, terdapat ruang tunggu tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, ruangan sidang kerajaan dan ruang pesta. Sementara itu, di lantai dua terbagi dalam sembilan ruangan yang digunakan oleh Sultan dan para tamu untuk beristirahat.
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya. Pada bagian belakang istana ada sebuah bangunan kecil yang digunakan sebagai penjara sementara.
Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya. Pada bagian belakang istana ada sebuah bangunan kecil yang digunakan sebagai penjara sementara.
Saksi Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Kerajaan Siak dipimpin oleh Sultan Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II, istana ini menjadi saksi bisu keberlangsungan pemerintahan pasca proklamasi Kemerdekaan. (djkn.kemenkeu.go.id)
Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak
Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.
Saksi Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Kerajaan Siak dipimpin oleh Sultan Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II, istana ini menjadi saksi bisu keberlangsungan pemerintahan pasca proklamasi Kemerdekaan. (djkn.kemenkeu.go.id)
Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke ibu kota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.
Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke Ibukota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.
Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke Ibukota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.
Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
- Adrian Juliano
Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaKebakaran Gunung Sampah TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Raja Narasinga II bersama istrinya Putri Dang Purnama dikenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaBerikut kata ucapan peringatan G30S PKI yang kobarkan semangat juang dan mengenang jasa pahlawan dalam peristiwa kelam.
Baca SelengkapnyaDi Bukit Siguntang ditemukan beberapa makam yang dipercaya sebagai keturunan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.
Baca SelengkapnyaTambahan anggaran tersebut merupakan dampak kebijakan kenaikan gaji PNS 8 persen di tahun depan.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak terima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya (VADM) Aaron Beng di Makostrad.
Baca Selengkapnya