Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

<b>Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak</b>

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Bangunan megah ini dulunya merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang dibangun pada abad ke-19.

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

<b>Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak</b>

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Bangunan megah ini dulunya merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang dibangun pada abad ke 19.

Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai Timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.

Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.

Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai Timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.

Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.

Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di bidang maritim yang terletak di kawasan pantai timur Sumatra. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1723 ini namanya diambil dari keadaan alamnya yang dikelilingi tumbuhan siak-siak.

Kerajaan ini sempat mengalami pasang surut dan berpindah-pindah tempat mulai dari Kota Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan dan kembali lagi ke Mempura. Hal ini berkaitan dengan sang pendiri, yaitu Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah yang hidup di sebuah lingkaran perebutan tahta.

Kepemimpinan yang terus bergulir sejak Raja Kecil wafat pada tahun 1746 itu diwujudkan dengan sebuah istana megah bernama Istana Siak Sri Indrapura. Bangunan ini dikombinasi dengan 3 gaya arsitektur yang berbeda.

Kepemimpinan yang terus bergulir sejak Raja Kecil wafat pada tahun 1746 itu diwujudkan dengan sebuah istana megah bernama Istana Siak Sri Indrapura. Bangunan ini dikombinasi dengan 3 gaya arsitektur yang berbeda.

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

<b>Bangunan Megah</b>

Bangunan Megah

Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.

(web.siakkab.go.id)

<b>Bangunan Megah</b>

Bangunan Megah

Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyi Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11. (web.siakkab.go.id)

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.

Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarief Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarief mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.

Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana, yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.

Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarif mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.

Kompleks istana ini begitu luas dan megah, memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Sementara itu, Istana Siak memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.

Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarief Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan. Bahkan, ia Sultan Syarief mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara Jerman dan Belanda.

Perpaduan 3 Gaya Arsitektur

Selain bangunan megah, gaya arsitektur yang tersemat pada Istana Siak ini perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan juga sentuhan Eropa. Desain bangunannya terdiri dari dua lantai yang terbagi dalam beberapa ruangan.

Perpaduan 3 Gaya Arsitektur

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

Perpaduan 3 Gaya Arsitektur

Selain bangunan megah, gaya arsitektur yang tersemat pada Istana Siak ini perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan juga sentuhan Eropa. Desain bangunannya terdiri dari dua lantai yang terbagi dalam beberapa ruangan.

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

Di lantai pertama, terdapat ruang tunggu tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, ruangan sidang kerajaan dan ruang pesta. Sementara itu, di lantai dua terbagi dalam sembilan ruangan yang digunakan oleh Sultan dan para tamu untuk beristirahat.

Di lantai pertama, terdapat ruang tunggu tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, ruangan sidang kerajaan dan ruang pesta. Sementara itu, di lantai dua terbagi dalam sembilan ruangan yang digunakan oleh Sultan dan para tamu untuk beristirahat.

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya. Pada bagian belakang istana ada sebuah bangunan kecil yang digunakan sebagai penjara sementara.

Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya. Pada bagian belakang istana ada sebuah bangunan kecil yang digunakan sebagai penjara sementara.

<b>Saksi Proklamasi Kemerdekaan</b>

Saksi Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Kerajaan Siak dipimpin oleh Sultan Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II, istana ini menjadi saksi bisu keberlangsungan pemerintahan pasca proklamasi Kemerdekaan. (djkn.kemenkeu.go.id)

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Peninggalan Kesultanan Siak

Istana Siak Sri Indrapura, bangunan megah yang menjadi kediaman resmi raja-raja Siak di masa lampau.

<b>Saksi Proklamasi Kemerdekaan</b>

Saksi Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Kerajaan Siak dipimpin oleh Sultan Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II, istana ini menjadi saksi bisu keberlangsungan pemerintahan pasca proklamasi Kemerdekaan. (djkn.kemenkeu.go.id)

Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke ibu kota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.

Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke Ibukota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.

Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Sang raja pun tanpa takut mengibarkan bendera merah putih tepat di atas Istana Siak. Tak selang lama, ia bertolak ke Ibukota untuk bertemu dengan Bung Karno untuk menyatakan bahwa Siak ikut bergabung dengan Republik Indonesia.

Di momen tersebut, Sultan Syarif Kasim II turut menyerahkan mahkota kerajaannya sekaligus memberikan uang sebanyak 10 ribu Gulden. Berkat jasanya tersebut, sosoknya kini mendapat gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. 

Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur

Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Istana Gebang Blitar, Rumah Orang Tua Bung Karno yang Jadi Saksi Masa Remajanya
Mengunjungi Istana Gebang Blitar, Rumah Orang Tua Bung Karno yang Jadi Saksi Masa Remajanya

Mengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.

Baca Selengkapnya
Gunung Sampah TPA Sarimukti Terbakar Berhari-Hari, Ridwan Kamil: Sudah Darurat!
Gunung Sampah TPA Sarimukti Terbakar Berhari-Hari, Ridwan Kamil: Sudah Darurat!

Kebakaran Gunung Sampah TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8) malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Raja Narasinga II, Pahlawan dari Indragiri Penakluk Portugis
Raja Narasinga II, Pahlawan dari Indragiri Penakluk Portugis

Raja Narasinga II bersama istrinya Putri Dang Purnama dikenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur

Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya

Baca Selengkapnya
50 Kata Ucapan Peringatan G30S PKI, Kobarkan Semangat Juang Kenang Jasa Pahlawan dalam Peristiwa Kelam
50 Kata Ucapan Peringatan G30S PKI, Kobarkan Semangat Juang Kenang Jasa Pahlawan dalam Peristiwa Kelam

Berikut kata ucapan peringatan G30S PKI yang kobarkan semangat juang dan mengenang jasa pahlawan dalam peristiwa kelam.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu

Di Bukit Siguntang ditemukan beberapa makam yang dipercaya sebagai keturunan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.

Baca Selengkapnya
DPR Kabulkan Permohonan Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp355 Miliar untuk Gaji PNS Kemenkeu
DPR Kabulkan Permohonan Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp355 Miliar untuk Gaji PNS Kemenkeu

Tambahan anggaran tersebut merupakan dampak kebijakan kenaikan gaji PNS 8 persen di tahun depan.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Terima Kunjungan Kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura
Pangkostrad Terima Kunjungan Kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura

Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak terima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya (VADM) Aaron Beng di Makostrad.

Baca Selengkapnya