7 Penyebab Bosan Sehari-hari yang Jarang Disadari, Salah Satunya Pikiran Monoton
Merdeka.com - Setiap orang pasti pernah merasakan rasa bosan meski durasinya berbeda-beda. Ada yang merasakan kebosanan hidup hanya dalam beberapa jam, namun ada pula yang sampai jangka panjang.
Ilmuwan psikologis John Eastwood dari Universitas York di Ontario, Kanada mendefinisikan kebosanan sebagai "keadaan yang tidak menyenangkan dari keinginan, tetapi tidak mampu, untuk terlibat dalam aktivitas yang memuaskan," yang muncul dari kegagalan di salah satu jaringan perhatian otak dilansir dari Live Science.
Merasa bosan sebenarnya adalah hal yang wajar, namun bukan berarti sesuatu yang sepele. Kendati demikian, kebosanan ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan seseorang melampiaskannya terhadap hal-hal yang buruk, misalnya makan berlebihan, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, hingga perjudian.
-
Bagaimana orang yang mudah bosan mengatasi kebosanan? Ketika seseorang bosan, mereka mungkin mencari cara untuk mengatasi kebosanan tersebut, yang bisa mendorong mereka untuk berpikir secara kreatif dan mencoba hal-hal baru. Ini bisa menjadi dorongan untuk inovasi dan eksplorasi.
-
Apa saja fakta orang yang mudah bosan? Fakta orang yang mudah bosan memberi gambaran bagaimana mereka dan bagaimana sifat yang mereka miliki. Kebosanan tidak hanya sekedar perasaan sementara yang datang dan pergi tanpa konsekuensi; ia memiliki dampak yang mendalam pada cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar kita. Fakta orang yang mudah bosan akan membantu kita memahami bagaimana karakter mereka.
-
Kenapa orang yang mudah bosan butuh stimulasi? Mereka yang mudah bosan membutuhkan stimulasi yang berkelanjutan untuk menjaga agar pikiran mereka tetap aktif. Tanpa stimulasi yang cukup, mereka dapat dengan cepat kehilangan minat dan fokus, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
-
Apa tanda orang membosankan? Tidak Memiliki Hobi dan Minat yang Menarik Orang yang memiliki kepribadian membosankan biasanya juga memiliki minat yang sangat terbatas, atau bahkan tidak memilikinya sama sekali. Mereka cenderung kesulitan saat berbincang terkait topik-topik menarik atau sekedar berbagi pengalaman seru bersama orang lain.
-
Apa itu kesepian kronis? Kesepian kronis adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sepi yang berkepanjangan dan mendalam, tidak hanya sebagai reaksi sementara terhadap situasi tertentu, tetapi sebagai gaya hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
-
Bagaimana ciri-ciri kesepian kronis? Orang yang mengalami kesepian kronis sering menunjukkan berbagai ciri-ciri yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari kesepian kronis: Nafsu Makan Menurun Individu yang kesepian sering mengalami penurunan nafsu makan, yang dapat berujung pada penurunan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
Kebosanan dalam bekerja bahkan dapat menyebabkan kecelakaan serius bagi pengemudi truk, pekerja rumah sakit, dan karyawan lain yang penting kewaspadaannya.
Oleh sebab itu jika Anda bosan dalam jangka panjang, kenali penyebab bosan berlebihan tersebut sehingga Anda bisa mengatasinya. Berikut merdeka.com memberi gambaran penyebab bosan sehari-hari yang kadang jarang disadari namun cukup kompleks:
Pikiran Monoton
Dilansir dari Psychology Today, kebosanan mirip dengan kelelahan mental dan disebabkan oleh pengulangan dan kurangnya minat pada detail tugas kita (seperti tugas yang membutuhkan perhatian terus menerus, menunggu di bandara, narapidana terkunci dalam sel). Penyebab bosan ini dikarenakan pikiran yang monoton dan tidak melakukan kegiatan lain yang bisa menjadi selingan.
Pengalaman apa pun yang dapat diprediksi dan berulang menjadi membosankan. Secara umum, terlalu banyak hal yang sama dan terlalu sedikit stimulasi dapat menyebabkan korbannya tidak memiliki keinginan dan perasaan merasa terperangkap.
Kurangnya Arus dan Tantangan
Penyebab bosan ternyata bisa disebabkan karena seseorang mendapatkan tugas yang tidak sesuai kemampuannya. Dalam hal ini yang dimaksud yaitu tugas yang kurang menantang.
Sebuah arus terjadi ketika keterampilan seseorang cocok dengan tingkat tantangan yang disajikan oleh lingkungan dan ketika tugas mencakup tujuan yang jelas dan umpan balik langsung. Tugas yang terlalu mudah itu membosankan. Sebaliknya, tugas yang dianggap terlalu sulit menyebabkan kecemasan.
Kebutuhan Kebaruan
Penyebab bosan juga bisa disebabkan perpaduan faktor internal dan eksternal. Beberapa orang lebih mudah lekas bosan daripada yang lain. Orang yang sangat membutuhkan kebaruan, kegembiraan, dan variasi berisiko mengalami kebosanan. Sensasi pencari ini cenderung menemukan bahwa dunia bergerak terlalu lambat.
Kebutuhan akan stimulasi eksternal mungkin menjelaskan mengapa ekstrovert cenderung sangat rentan terhadap kebosanan. Pencarian baru dan pengambilan risiko adalah cara orang-orang ini mengobati diri sendiri untuk menyembuhkan kebosanan mereka.
Kesadaran Emosional
Penyebab bosan selanjutnya yaitu karena kesadaran emosional. Orang yang kurang kesadaran diri lebih mudah mengalami kebosanan. Seorang individu yang bosan tidak dapat mengartikulasikan apa yang dia inginkan atau inginkan.
Mereka kesulitan menjelaskan perasaan mereka. Ketidakmampuan untuk mengetahui apa yang akan membuat seseorang bahagia dapat menyebabkan kebosanan yang lebih dalam. Tidak mengetahui apa yang kita cari berarti kita tidak memiliki kapasitas untuk memilih tujuan yang tepat untuk keterlibatan dengan dunia.
Keterampilan Hiburan Batin
Individu yang kekurangan sumber daya untuk mengatasi kebosanan secara konstruktif akan bergantung pada rangsangan eksternal. Dengan tidak adanya keterampilan hiburan batin, dunia luar akan selalu gagal memberikan kegembiraan dan kebaruan yang cukup.
Kurangnya Otonomi
Orang merasa sangat bosan saat mereka merasa terjebak. Dan merasa terjebak adalah bagian terbesar dari kebosanan. Artinya, mereka macet atau terkekang sehingga kemauannya tidak bisa dieksekusi. Misalnya, masa remaja adalah masa puncak kebosanan, terutama karena anak-anak dan remaja tidak diberi banyak kendali atas apa yang ingin mereka lakukan.
Peran Budaya
Dalam banyak hal, kebosanan adalah kemewahan modern menurut Spacks, 1996. Kebosanan secara harfiah tidak ada sampai akhir abad ke-18. Kondisi itu muncul ketika Abad Pencerahan memberi jalan kepada Revolusi Industri. Di awal sejarah manusia, ketika nenek moyang kita harus menghabiskan sebagian besar hari mereka untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal, kebosanan bukanlah pilihan.
Kebosanan juga ada manfaatnya. Penting untuk melihat kebosanan sebagai “ajakan bertindak”, kata Svendsen, 1999. Nietzsche menyarankan bahwa laki-laki dengan sensibilitas langka menghargai kebosanan sebagai pendorong pencapaian.
Kebosanan bisa menjadi katalisator untuk bertindak. Ini dapat memberikan kesempatan untuk berpikir dan merenung. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa tugas hanya membuang-buang waktu dan karenanya tidak layak dilanjutkan. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada beberapa hal yang bisa jadi alasan munculnya dua perasaan tersebut, loh. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui fakta orang yang mudah bosan akan membantu kita memahami bagaimana karakter mereka.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaRasa gelisah dan kehilangan motivasi merupakan hal yang wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.
Baca SelengkapnyaKesepian yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Baca SelengkapnyaKesepian kronis adalah istilah untuk menggambarkan kesepian yang dialami dalam jangka waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaCobalah untuk mengamati, apakah dirimu termasuk orang yang membosankan di mata orang lain berdasarkan tanda-tanda berikut ini. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesepian artinya kesendirian, atau ketika merasa sendiri.
Baca SelengkapnyaRasa lelah yang muncul ke tubuh kita sepanjang waktu bisa menimbulkan masalah sehingga perlu diatasi.
Baca SelengkapnyaRasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca Selengkapnya