26 Februari Peringati Black Lives Matter Day, Begini Sejarahnya
Hari ini memiliki arti penting sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan rasisme dan diskriminasi sistemik yang dihadapi individu kulit hitam setiap hari.
Hari ini memiliki arti penting sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan rasisme dan diskriminasi sistemik yang dihadapi individu kulit hitam setiap hari.
Pertama kali diperingati pada tahun 2015, Black Lives Matter Day menjadi hari untuk menarik perhatian terhadap ketidakadilan yang dihadapi komunitas kulit hitam dan mempromosikan kesetaraan ras.
Sejak saat itu, gerakan ini menjadi gerakan global, dimana masyarakat di seluruh dunia menentang rasisme dan diskriminasi sistemik.
Black Lives Matter Day adalah hari untuk mengenang Trayvon Martin, seorang remaja Afrika-Amerika yang dibunuh oleh orang kulit putih Amerika. Bebasnya George Zimmerman dari tuduhan pembunuhan tersebut, dan ia bisa dengan bebas berkeliaran setelahnya, menyebabkan gelombang kemarahan yang meluas hingga muncul kampanye nasional yang berpusat pada keadilan bagi orang kulit hitam.
Bisa dibilang Black Lives Matter adalah nyanyian yang menentang diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang kulit hitam.
Orang kulit hitam umumnya dianggap sebagai orang yang berasal dari Afrika dan menetap di berbagai belahan dunia. Teorinya adalah, di antara ketiga putra Nuh, Ham menetap di Afrika dan keturunannya adalah orang-orang yang saat ini kita lihat tinggal di sana dan berkembang ke wilayah lain juga.
Meskipun semua ini masih bersifat teoretis, sejak dinasti-dinasti Hamitik di Afrika kehilangan kendali atas tanah mereka, dan dinasti-dinasti Semit mengambil alih sekitar tahun 1300 SM, populasi Hamitik telah diperbudak dalam berbagai bentuk.
Orang kulit hitam telah dianiaya secara kejam, dijual sebagai budak, dan dirampas hak-haknya sebagai manusianya. Dengan harapan mendapatkan kehidupan dan kondisi kehidupan yang lebih baik, mereka bermigrasi ke berbagai belahan dunia, yang pada umumnya tidak ada perubahan drastis bagi mereka.
Mereka yang bermigrasi ke Amerika pada masa pra-kolonial dan setelah Kemerdekaan Amerika diperbudak hingga Perang Saudara ketika perbudakan dihapuskan.
Perbudakan mungkin telah berakhir, namun hal ini mengakibatkan dimulainya kejahatan rasial, semua karena orang kulit hitam tidak berkulit putih, dan begitu banyak orang di dunia yang percaya pada superioritas kulit putih.
Selama ini kita terus menerus melihat penderitaan orang kulit hitam. Mereka dianiaya, didiskriminasi, dan dipandang dengan kebencian. Beberapa orang melakukan tindakan ekstra dan membunuh orang kulit hitam.
Hal serupa terjadi pada tanggal 22 Februari 2012, ketika seorang remaja laki-laki Afrika-Amerika berusia 17 tahun ditembak mati oleh seorang pria Hispanik-Amerika, George Zimmerman, di Florida. Insiden seperti pembunuhan George Floyd oleh polisi kulit putih telah membuktikan bahwa nyawa orang kulit hitam tidak ada nilainya.
Bersatu melawan penganiayaan ini, Black Lives Matter Day dimulai sebagai gerakan desentralisasi untuk mengakhiri diskriminasi dan ketidakadilan rasial. Berbagai organisasi dan badan sosial telah menyuarakan dukungan mereka terhadap Black Lives Matter, dan secara terbuka mendukung tujuan tersebut.
Sejak pembunuhan George Floyd, nyanyian tersebut mendapat dukungan lebih besar dan diiklankan di hampir setiap forum besar.
Mengakui dan menghormati nilai kehidupan orang kulit hitam
Black Lives Matter Day adalah pengingat untuk mengakui dan menghormati nilai dan martabat yang melekat pada semua individu kulit hitam. Hari peringatan ini berfungsi sebagai platform untuk mengakui rasisme sistemik dan menuntut kesetaraan dan keadilan bagi komunitas kulit hitam.
Memberikan perhatian pada ketidakadilan sosial yang sedang berlangsung
Black Lives Matter Day membawa perhatian pada ketidakadilan sosial yang dihadapi oleh komunitas kulit hitam, mulai dari kebrutalan polisi hingga diskriminasi sistemik. Ini adalah hari untuk memperkuat isu-isu ini dan mendiskusikan cara-cara untuk menciptakan perubahan nyata dalam masyarakat kita.
Mengutamakan persatuan dan solidaritas
Black Lives Matter Day mendorong orang-orang dari semua ras untuk bersatu dalam solidaritas dan dukungan terhadap komunitas kulit hitam. Ini adalah hari untuk mengakui bahwa kita semua adalah bagian dari satu keluarga umat manusia dan berjanji untuk melawan rasisme dalam segala bentuknya.
Black Lives Matter Day adalah hari untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter, yang berjuang untuk mengakhiri rasisme dan ketidakadilan terhadap orang kulit hitam di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa cara untuk merayakan Black Lives Matter Day:
Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaKampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan memobilisasi upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Baca SelengkapnyaPasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca SelengkapnyaKaesang juga mengimbau seluruh pihak yang hadir dalam dialog itu agar tidak saling menghujat.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.
Baca SelengkapnyaHari Hewan Akuatik Sedunia didedikasikan untuk menunjukkan apresiasi dan menyoroti pentingnya hewan air.
Baca Selengkapnya