Terbukti! Kurang Tidur Ternyata Bisa Buat Orang Lebih Pemarah
Merdeka.com - Emosi tidak stabil dan perilaku yang meledak-ledak pada seseorang seringkali disebut banyak orang berhubungan dengan kurang piknik, kurang makan, serta kurang tidur. Banyak pihak menghubungkannya dengan menyebutnya sambil lalu pada kehidupan sehari-hari.
Pendapat tersebut terutama mengenai kurangnya tidur dapat menyebabkan orang marah-marah ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah. Hasil penelitian ini mengungkap hubungan langsung antara berkurangnya jam tidur dengan meningkatnya kemarahan pada seseorang.
Sebelumnya, penelitian pernah mengungkap kurangnya tidur dapat meningkatkan emosi negatif seperti kecemasan dan kesedihan serta menurunkan emosi positif seperti antusiasme dan kebahagiaan. Namun pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh Iowa State University mengungkap bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kemarahan secara langsung dan juga bukan bagian dari perasaan negatif tadi.
Partisipan pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama memiliki rutinitas tidur yang normal sedangkan pada kelompok lain waktu tidurnya dipotong mulai dua hingga empat jam setiap malam selama dua malam.
Kelompok pertama mendapat waktu tidur hampir sepanjang tujuh jam semalam. Pada grup lain, jam tidur mereka dibatasi hingga empat setengah jam semalam. Perbedaan ini didesain untuk melihat pengalaman yang umum dialami oleh orang sehari-hari.
Kedua grup kemudian diminta untuk memberi nilai bagi sejumlah produk sambil diperdengarkan bunyi kebisingan. Peneliti menyebut bahwa hal ini dibuat untuk membuat kondisi tak nyaman dan menimbulkan rasa kemarahan.
Kepala dari penelitian tersebut, Professor Zlatan Krizan mengungkap temuan dari penelitian tersebut tak berbeda dari penelitian sebelumnya.
"Secara umum, kemarahan cenderung lebih tinggi pada mereka dengan batasan jam tidur," jelas Krizan.
"Kami memanipulasi agar timbul suara berisik selama penelitian, dan seperti diduga, orang-orang cenderung lebih marah ketika bunyinya semakin tak enak. Ketika jam tidur dibatasi, orang-orang juga dilaporkan semakin marah terlepas dari kebisingan yang dialami," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAda beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu yang mengalami kesulitan tidur untuk membantu mereka meraih tidur dengan cepat.
Baca SelengkapnyaRasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaPada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKurang tidur dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada masalah kulit dan penuaan dini.
Baca SelengkapnyaPada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaMenurunkan berat badan ternyata bisa dilakukan ketika tidur.
Baca Selengkapnya