Merdeka.com - Pilgub Jawa Tengah 2018 memicu konflik internal di PDIP. Kader PDIP tidak bulat mendukung incumbent Ganjar Pranowo untuk kembali pimpin Jawa Tengah.

Sosok Bupati Kudus Musthofa menarik perhatian ribuan kader PDIP. DPC PDIP Kudus bahkan telah mendeklarasikan Musthofa sebagai cagub Jawa Tengah, Mereka berharap, Musthofa dapat rekomendasi dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilgub Jateng.

Musthofa lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 2 Januari 1963. Dia telah memimpin Kudus selama dua periode yakni 2008-2013 dan 2013-2018.

Dikutip dari berbagai sumber, lulusan Sekolah Tinggi Komputer ITN Bandung juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kudus periode 2004-2009. Musthofa juga pernah bekerja di PT Asuransi Bumida mulai tahun 1987-2000 Jabatan terahir Kepala Divisi Pemasaran di Jakarta. Dia juga pernah menjadi Komisaris Utama PT. BPR Agung Sejahtera.

"Pengalaman sepuluh tahun memimpin Kabupaten Kudus menjadi modal. Terlebih program-program yang dilahirkan merupakan inovasi luar biasa yang pro rakyat. Dan kami ingin apa yang telah kami rasakan manfaat selama dipimpin Pak Mushtofa ini dirasakan seluruh warga Jawa Tengah," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kudus, Achmad Yusuf Roni usai deklarasi mengusung Mosthofa jadi Cagub Jateng bersama seribuan kader PDIP lainnya, Rabu (26/4) lalu.

Hingga kini, PDIP masih melakukan penjaringan terhadap calon-calon yang akan ikut Pilkada Serentak tahun 2018. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini belum memutuskan, siapa yang akan diusung di Pilgub Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur nanti.