Romy kesal dan ancam ambil alih Muscab PPP Wonogiri dan Sukoharjo

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy akan memberikan sanksi kepada DPC PPP Wonogiri dan Sukoharjo jika tak segera menggelar musyawarah cabang (Muscab). Menurut Romi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP akan mengambil alih jika Wonogiri dan Sukoharjo tak segera menggelar Muscab.

"Ada 5 daerah di Soloraya, yaitu Solo, Klaten, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar yang akan serentak menggelar muscab. Tinggal Wonogiri dan Sukoharjo yang belum melaksanakan Muscab," ujar Romy kepada wartawan seusai membuka Muscab VII serentak PPP lima daerah di Soloraya di Hotel Sahid Jaya Solo, Minggu (18/9).

Romy menegaskan DPC wajib menggelar muscab setelah kepengurusan di DPP dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terbentuk. Usai Muscab, DPC harus menyelesaikann struktural tingkat anak cabang dan ranting.

"Pertengahan Oktober, seluruh struktur kepengurusan DPC harus sudah selesai dan diterima DPP. Bagi DPC yang hingga kini belum melaksanakan mandat menggelar Muscab, bakal dikenai sanksi baik administrasi maupun disiplin partai," jelasnya.

Romy menambahkan pihaknya harus mengejar batas akhir verifikasi peserta pemilihan umum 2019 yang akan dimulai awal 2017. Untuk itu, ia mendesak DPC Wonogiri dan Sukoharjo agar segera menentukan sikap.

"Kalau tidak segera terpaksa DPW akan mengambil alih sesuai tugas dan kewenangannya. Saya berharap selesai Muscab semua pihak bisa bersama-sama memiliki satu tujuan untuk membangun partai," tandasnya.