Mirip tabloid Obor Rakyat, PDIP Jateng waspadai peredaran 'Hidayah'
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencium adanya upaya memecah belah melalui media yang mirip Obor Rakyat. Media yang beredar di wilayah pesisir selatan tersebut bernama Hidayah.
Selain itu, menurut Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto, ada kabar partai berlambang banteng moncong putih tersebut akan dikubur di pantura.
"Ada media yang mirip dengan Obor Rakyat, namanya Hidayah, di wilayah Pantai Selatan. Katanya banteng PDIP akan dikubur. Tahu tugas partai apa? Tugas partai adalah memberi alat untuk berani," ungkap Bambang dalam acara Legislator Summit Paradigma Baru Legislator PDIP Jateng, Jumat (2/2) di Hotel Patra Jasa.
Menurut Bambang, jika ada seruan kampanye hitam berupa selebaran atau lainnya, seluruh kader diminta tak segan mengumpulkan selebaran tersebut dan membakarnya. Jika perlu, pelaku yang membuat kampanye hitam langsung dipidanakan.
Tak hanya itu, Bambang juga menanggapi soal ungkapan salah satu bakal calon Gubernur Sudirman Said (SS) yang mengatakan Jawa Tengah tidak relevan jika dikatakan sebagai 'kandang banteng'. Bambang, mengatakan kader di lapangan harus mencegah gerakan canvassing politik rivalnya.
"Jangan sampai ada yang bikin gerakan canvassing untuk kampanye hitam. Patahkan di lapangan. Relawan door to door selesaikan di lapangan," ujar Bambang.
Sementara Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menilai dikotomi partai dalam Pilgub mulai terasa, sehingga terasa Pilpres di Jateng. Ganjar juga geram meminta agar pada kader PDI Perjuangan memanjangkan tanduknya. "Rasa-rasanya 'sungu-sungu' banteng harus keluar semua untuk menunjukkan respons yang sebenarnya. Saya akan menghimpun kekuatan, karena sudah ada yang statement gak setuju Jateng sebagai kandang banteng," ujar Ganjar.
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan non aktif, Puan Maharani pun mengaku Jateng masih menjadi wilayah yang relevan disebut kandang banteng. Pasalnya Jateng menjadi penyumbang suara terbesar dalam Pilpres 2014 saat memenangkan Joko Widodo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi
Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaTak Semua Menteri PDIP Hadiri Pelantikan AHY, Begini Kata MenPAN Azwar Anas
Azwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.
Baca SelengkapnyaDilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya