Merdeka.com - Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat berkoalisi mengusung bekas Menteri ESDM Sudirman Said sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah. Namun, tiga partai belum sepakat terkait siapa pendamping Sudirman.

Ada sejumlah nama yang dipertimbangkan oleh tiga partai untuk mendampingi Sudirman. Salah satunya merupakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih periode 2008-2013. Rustriningsih merupakan kader PDIP yang juga pernah menjabat Bupati di kampung halamannya, Kebumen.

Dia menjabat dua periode dari 2000-2008. Tak sampai masa jabatan habis karena terpilih menjadi Wakil Gubernur pada tahun 2008 saat itu mendampingi Bibit Waluyo.

Selain Rustriningsih, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fery Juliantono menyebutkan pihaknya juga mempertimbangkan nama Yusuf Chudlori yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jateng. Dia merupakan pengasuh pondok pesantren di Magelang.

Ada pula nama Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan yang dipertimbangkan sebagai pendamping Sudirman Said. Taufik Kurniawan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR bidang ekonomi dan keuangan.

"Kita sedang berusaha memilih wakil calon yang mau mendampingi pak Sudirman Said. Ada beberapa nama ibu Rustriningsih kemudian ada pak Jusuf (ketua PKB Jateng), ada pak Taufik Kurniawan bahkan Gerindra Jateng masih mengusulkan nama saya," kata Ferry di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (29/12).

Nama-nama kandidat tersebut, kata Ferry, telah menjalin komunikasi dengan Sudirman Said. Namun, menurut Ferry, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto memberi kebebasan terhadap Sudirman Said untuk memilih pendamping. Siapa yang dirasa klop, siapa pun orangnya maka Prabowo akan menyetujuinya.

"Sudah sudah (komunikasi). Sudah nama yang saya sebutkan tadi sudah menghubungi bahkan sebenarnya sudah ada pembicaraan. Tapi sekali lagi oleh pak Prabowo (Ketum Gerindra), pak Sudirman Said ini diberi keleluasaan untuk memilih siapa," ujar Ferry.

Sementara itu, Sudirman Said menyebutkan meski mendapat mandat untuk memilih pasangan, namun ia akan tetap berkonsultasi pada pimpinan partai.