Khofifah akan cetak sejarah gubernur perempuan pertama di Jatim
Merdeka.com - Pasca-ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon gubernur, Senin (12/2), Khofifah Indar Parawansa akan mencetak sejarah baru, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur dan kedua di Indonesia.
Di Pilgub Jawa Timur 2018 ini, mantan Menteri Sosial ini menggandeng Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak. "Hari ini kita sedang membangun sejarah. Kita akan melahirkan seorang gubernur perempuan di Jatim," kata Khofifah dalam pidatonya di acara deklarasi Koalisi Perempuan Pemenangan (KPP) Khofifah-Emil di Garden Palace Surabaya.
Seperti diketahui, sejak era RMT Ario Soerjo (gubernur Jatim pertama) atau lebih dikenal dengan Gubernur Suryo di tahun 1945 hingga 1947, hingga dua periode kepemimpinan Soekarwo (2009-2014 dan 2014-2019) belum sekalipun kursi Jawa Timur satu ditempati seorang perempuan.
Untuk itu, bagi Khofifah, sudah saatnya perempuan menjadi gubernur Jawa Timur. Mengapa? Karena sejak Kerajaan Majapahit hingga Blambangan, di bumi Jawa Timur ini telah mengalir pemimpin-pemimpin perempuan. Maka, Khofifah berpeluang besar meneruskan sejarah sebagai gubernur perempuan kedua di Indonesia, setelah Ratu Atut Chosiyah di Provinsi Banten.
"Ini menunjukkan kalau konsep Nusantara berangkat dari Jatim, konsep Merah Putih berangkat dari Jatim. Maka kita tegakkan Merah Putih dari seluruh elemen perempuan yang ada di Jatim. Kita kawal Nusantara melalui tangan-tangan teguh, tangguh, dan pendirian yang kuat dari perempuan-perempuan Jatim," paparnya berapai-api.
Siapkan generasi emas menuju Jatim sejahtera
Apalagi, Khofifah melanjutkan, di Jawa Timur masih banyak perempuan-perempuan di pedesaan yang mengalami kemiskinan. Oleh karenanya, ketika dia diajak merumuskan Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2007, dirinya menekankan bahwa ibu-ibu dari keluarga miskin yang memiliki balita dan tak bisa memberikan asupan gizi yang baik, harus disapa lewat PKH.
"Kenapa saya usul intervensinya lewat ibu-ibu kurang mampu yang hamil maupun yang punya bayi balita? Karena inilah sebetulnya embrio ketika kita ingin menyiapkan generasi emas di negeri ini," sambung ketua umum PP Muslimat NU ini.
Perempuan yang pernah menjadi kepala BKKBN, serta mengikuti studi banding di banyak negara terkait pengentasan kemiskinan ini juga menandaskan, kemiskinan di Jawa Timur, terutama di perdesaan menjadi PR bersama. "Bahagiakan ibu-ibu yang ada di desa-desa. Lepaskan mereka dari jeratan rentenir, bikin mereka bisa hidup mandiri," ajaknya.
Khofifah juga mengaku, dirinya bersama Emil juga sudah menghitung Posyandu di Jawa Timur agar tidak sekadar diberikan tambahan makanan untuk anak balita yang sedang ditimbang. "Tapi Posyandu harus menjadi pintu masuk pemberdayaan ekonomi kader-kader Posyandu," katanya.
Di ujung pidato politiknya, Khofifah mengajak seluruh elemen partai pengusung untuk terjun dan menyapa secara langsung masyarakat terutama di perdesaan. "Sapa saudara kita yang ada di desa supaya mereka bisa senyum. Bahagianya ibu-ibu Parpol pengusung juga harus menjadi bahagianya ibu-ibu di desa," katanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Penjelasan Khofifah Resmi Mantap Dukung Prabowo-Gibran Siap Jadi Jurkam
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memenuhi janji bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKhofifah Beri Kode Dukung Prabowo-Gibran, Ini Respons Ganjar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan kode dukungan kepada pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khofifah Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar Tak Khawatir Suara di Jatim Tergerus
Ganjar tak khawatir pendukungnya tergerus di Jawa Timur usai Khofifah dukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBegini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno
Ia lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.
Baca SelengkapnyaKhofifah Minta Prabowo Tidak Melupakan Masyarakat Jatim yang Mayoritas Memilih Paslon 02
" kepada Pak Prabowo untuk tidak melupakan masyarakat Jawa Timur yang mayoritas memilih beliau," kata Khofifah
Baca SelengkapnyaSosok Harun Al-Rasjid Zain, Tokoh Kebanggaan Sumatra Barat yang Jadi Menakertrans di Era Orde Baru
Tokoh politik sekaligus pejuang Indonesia asal Sumatra Barat ini pernah menjadi gubernur serta menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKhofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Rakyat Berideologi NU Pasti Istikamah ke AMIN
"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca Selengkapnya