Hasil Rekapitulasi KPU, Mantan Ketua MK Minta Pendukung Capres Tak Saling Mengolok
Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi,Jimly Asshiddiqie meminta pendukung masing-masing kubu capres-cawapres tidak mengecilkan satu sama lain. Dia juga mengimbau agar mengikuti proses hukum dan menunggu hasil keputusan MK jika paslon 02 mengajukan sengketa pemilu.
"Soal benar atau salahnya, biar sembilan orang yang memutuskan. Beri dulu kesempatan siapa tahu ada pintu ada keadilan dan kebenaran yang terkuak dari pengungkapan fakta-fakta dari lapangan menurut versi masing-masing," kata Jimly usai berbuka puasa bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
Dia meminta kepada publik, tokoh politik, hingga tokoh masyarakat agar tidak menyimpulkan hal yang belum sesuai keputusan hukum. Semua pihak diminta menahan diri untuk tidak saling mengejek satu sama lain.
"Jadi saya juga mengajak semua tokoh masyarakat, tokoh Parpol, relawan yang menang dan kalah, tahan diri. Jangan lagi saling ejek mengejek yang menang jangan menyoraki yang kalah jangan mencibir," ungkap Jimly.
"Biarlah pemenang dan kalah sama-sama terhormat. Itu sesuai budaya politik demokrasi pancasila," lanjut Jimly.
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno ingin agar masyarakat melepas segala atribut pendukung Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandiaga.
"Mohon dilepas atribut 02 dan 01. Saya sendiri bersama Pak Prabowo sangat hanyut dalam satu kita terharu banyak sekali masyarakat menitipkan pada kita," kata Sandiaga dalam acara Munajat, Dzikir dan Konsolidasi Anti Kecurangan Prabowo-Sandi di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Minggu (19/5) malam.
Menurutnya, ini bukan lagi masalah Prabowo-Sandi. Tapi, sekarang tentang Pemilihan Umum (Pemilu) yang jujur dan adil dan tak ada lagi yang melakukan provokasi.
"Kita dengarkan pada semua pihak jangan memprovokasi, keadaan aman dan damai. Semua kegiatan pada koridor hukum dan konstitusi. Siapkan landasan agar tak ada masalah dengan hukum di bulan suci Ramadan," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Siapkan Tim Hukum untuk Hadapi Gugatan Sengketa Pemilu 2024 di MK
Proses pendaftaran sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3x24 jam.
Baca SelengkapnyaMalam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024
KPU mempersiapkan diri dalam menghadapi perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaKPU Bakal Umumkan Pemenang Pilpres Hingga Pemilu Legislatif Hari Ini
Sebelum menetapkan hasil rekapitulasi suara, KPU terlebih dahulu merekap suara untuk dua provinsi tersisa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Pastikan Tidak Ada Perubahan Skema dalam Debat Kedua Cawapres
KPU akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan masing-masing tim paslon.
Baca SelengkapnyaAnies Rutin Temui Tim Hukum Jelang Pengumuan Hasil Pemilu 2024
Mahkamah Konstitusi atau MK akan memproses Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Termasuk menyidangkan sengketa Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJimly Asshiddiqie: Penggunaan Hak Angket Pemilu Jangan Melebar ke Pemakzulan Presiden
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie meminta anggota DPR RI tak mempelebar penggunaan hak angket menjadi pemakzulan Presiden.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKPU Selesaikan Rekapitulasi Pemilu 2024 di 32 Provinsi, Ini Hasilnya
Dengan demikian rekapitulasi nasional hanya tinggal menyisakan enam provinsi.
Baca SelengkapnyaHormati Keputusan KPU, PKS Beri Catatan dan Kritisi Proses Pemilu
Dia menilai masih banyaknya dugaan pelanggaran etika oleh KPU dan Bawaslu.
Baca Selengkapnya