Golkar Sebut Koalisi Jokowi Belum Bahas Soal Kabinet
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, koalisi parpol yang berada di kubu Jokowi-Ma'ruf, sampai saat ini belum sama sekali membicarakan soal kabinet. Semuanya akan dilakukan usai putusan Mahkamah Konstitusi.
Adapun MK mempercepat putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan Prabowo-Sandiaga, menjadi tanggal 27 Juni 2019.
"Pembicaraan soal kabinet dalam koalisi belum ada. Dalam internal koalisi saja pembahasan soal kabinet belum menjadi perbincangan. Kita tunggu saja hasil Mahkamah Konstitusi (MK)," ucap Ace saat dikonfirmasi, Selasa (25/6).
Saat ditanya soal Gerindra akan masuk, dia menuturkan koalisi tentu terbuka untuk siapapun.
"Prinsipnya, kami sangat terbuka untuk sama-sama membangun bangsa ini. Memperkuat koalisi yang sudah terbangun dari sejak pemilihan dan kampanye jauh lebih diutamakan karena partai-partai dan para relawan inilah yang telah berjuang dan bekerja keras untuk memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf," pungkasnya.
Airlangga Akan Terima Gelar Doktor Kehormatan Di Korsel
Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, akan menerima anugerah gelar doktor honoris causa (HC) di bidang Development Policy dari KDI School of Public Policy, Korea Selatan.
"Rencananya, menurut salinan undangan yang diterima, upacara penganugerahan akan diberikan pada Rabu (26/6/2019) di KDI School yang berlokasi di Sejong," ucap Ketua DPP Partai Golkar bidang Media & Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily.
Dia menyebut, KDI School of Public Policy berafiliasi dengan The Korea Development Institute (KDI), lembaga riset negara yang saat ini menduduki peringkat ke-20 lembaga riset terbaik dunia dan peringkat kelima lembaga riset terbaik non-AS (2018), serta lembaga riset terbaik di kategori Top International Development Policy Think Tanks.
"Kampus ini juga anggota dari National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences. KDI menawarkan program pendidikan yang inovatif dan fokus pada isu kebijakan dan internasional, dan membagikan pengalaman pembangunan Korea yang unik kepada komunitas global," jelas Ace.
Menurut dia, selain menerima gelar doktor kehormatan, Menteri Perindustrian itu juga direncanakan meneken nota kesepaham (MoU).
"Akan meneken MoU dengan NRC Korea terkait dengan kerja sama riset inovasi industri pada kunjungannya ke Korea Selatan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaGerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya