Gerindra cium ada upaya menjadikan Jokowi calon tunggal Pilpres 2019
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mencium adanya upaya untuk membuat calon tunggal di Pilpres 2019 mendatang.
"Saya kira ada upaya calon tunggal itu untuk melindungi menciptakan suatu oligarki ya," kata kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/3).
Menurutnya upaya itu suatu kemunduran Demokrasi Indonesia."Satu kemunduran dalam demokrasi kita membahayakan demokrasi kita kalau kemudian mau menciptakan suatu oligarki tersendiri," ungkapnya.
Senada dengan Fadli, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria melihat hal yang sama. Dia melihat upaya itu sejak pengesahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
"Kami sebenarnya sudah mendeteksi mengendus sejak awal sejak pembentukan UU pemilu itu dari partai pendukung pemerintah bahkan draf dari pemerintah itu dimungkinkan untuk adanya calon tunggal. Itu kami tentang seharusnya tidak boleh ada calon tunggal," katanya di kediaman Prabowo Subianto, Kamis (1/3).
Munculnya Presidential Threshold sebesar 20-25 persen suara nasional juga menjadi sesuatu yang membuat adanya calon tunggal. Tambahnya sekarang ini terlihat ada penggiringan terhadap partai-partai untuk mendukung Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Lalu ketiga, masuk ke dalam tahap penggiringan. Sekarang sudah ada lima fraksi pendukung Jokowi. Ini akan dikejar dari sisa yang ada dari 10 yang ada di parlemen dan 14 yang ada di luar," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu organisasi relawan yang diundang yakni Bara JP dan JoMan.
Baca SelengkapnyaTidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaPembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya