Merdeka.com - Sekitar dua jam lebih capres-cawapres pasangan nomor urut 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin beradu gagasan dan argumen dengan pasangan capres dan cawapres nomor 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sudah tiga sesi dengan tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme berjalan dengan sengit.

Satu sama lain mereka berdua adu argumen dan gagasan. Jokowi banyak bicara capaian pemerintahannya. Sedangkan Prabowo membicarakan visi dan misi serta gagasan ke depan jika dipercaya memimpin negeri. Tidak hanya suara riuh dari para pendukung satu sama lain di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, suasana yang sama pun terasa di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Beberapa staf wapres sempat ramai. Namun JK tetap fokus memandang layar sambil melipat tangan. Ketika Jokowi menyerang balik Prabowo dengan mengungkit hoaks Ratna Sarumpaet, para staf sempat tertawa tetapi Jusuf Kalla tetap fokus.

Sesekali JK berdiskusi dengan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi yang duduk di samping kanannya. Lalu JK juga sempat berbincang dengan istrinya Mufidah Jusuf Kalla. Tangannya tetap dilipat, tampak fokus dan terpaku. Riuh kembali terdengar saat cawapres Ma'ruf Amin hanya mengucap kata 'Cukup' saat berbicara soal kesetaraan hak bagi kaum difabel.

"Kenapa?" JK bertanya mengapa sedikit riuh kepada stafnya.

Di sela-sela debat, JK tampak lebih serius. Tubuhnya tidak bergerak dari bangkunya. Sesekali JK berdiskusi kembali dengan Sofjan. Di sesi ke III terkait tema korupsi, tangan JK dimasukan ke dalam kantung dan sedikit bersandar di bangku.

Beberapa kali dia juga memperhatikan pendukung dari dua pasangan dilayar dan berdiskusi dengan Sofyan. Saat Jokowi tidak setuju dengan misi Prabowo terkait hendak menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai upaya pencegahan korupsi di kalangan birokrat, JK menyeruput air putih dan tangannya ditopang ke dagu dan sesekali dilipat.

Tidak terasa sesi terkait terorisme, kali ini Ma'ruf Amin yang giliran berbicara dari kubu 01. Suasana tampak riuh saat Ma'ruf Amin mulai bicara. Lagi-lagi JK tetap serius memandang layar. Tangannya terjaga tetap disimpulkan dan fokus.

Di sesi akhir tanya jawab antar paslon, JK tetap fokus menatap layar. Sesekali tangannya masukan ke saku celananya. Suasana kembali riuh saat Jokowi menanyakan laporan ICW yang mencatat bahwa Partai Gerindra paling banyak mengusung eks napi koruptor dalam pileg. JK tetap tenang dan langsung berdiskusi dengan Sofjan. Di akhir sesi antara Jokowi dan Prabowo, JK fokus menatap ponsel yang ditunjukan oleh sang istri, Mufidah Kalla.

Usai debat, JK memberikan penilaian. Jokowi-Ma'ruf dinilai lebih siap menghadapi debat. Menurut JK, keduanya lebih siap memberikan pertanyaan dan menjawab. Walaupun kata dia, dari sisi Prabowo-sandi pun ada positifnya pula.

"Jadi debat yang pertama ini kita lihat Pak calon nomor 01 pak Jokowi dan Ma'ruf Amin lebih siap. Baik lebih siap menjawab, siap juga bertanya," kata JK usai debat.

JK ikut mengomentari aksi Ma'ruf di atas podium debat perdana. Menurutnya, Ma'ruf sudah cukup baik. Dia menepis anggapan Ma'ruf jarang diberikan kesempatan berbicara.

"Kan berbicara juga tadi, walaupun ya wakil selalu begitu, maklum nomor 01 lebih banyak dari nomor 02," kata JK.

JK yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah TKN mengaku puas. menurut JK, debat perdana ini di luar ekspektasi. "Ya baguslah. Artinya di luar ekspektasi kita. Mula-mula saya pikir kisi-kisinya tapi di luar itu ada pertanyaan bebas lebih menarik," kata JK.