Wiranto: Polisi Berhak Tidak Memberikan Izin Acara Reuni 212
Merdeka.com - Menko Polhukam, Wiranto menilai acara reuni alumni 212 sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Dia mengatakan Polri sebagai salah satu institusi keamanan negara berhak untuk tidak memberikan izin kegiatan.
Politisi senior Partai Hanura ini menjelaskan tujuan dari aksi 212 digelar karena adanya ketidaksetujuan terkait ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pada tahun 2016 menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tentang surat Al-Maidah.
Gerakan 212 dianggap sudah selesai seiring ditahannya Ahok. "Sudah selesai kan. Kalau sudah selesai nanti ya silakan saja mau demonstrasi lainnya. Kalau demonstrasi soal Ahok tidak relevan lagi. Itu masalahnya," katanya usai menghadiri apel Danrem-Dandim terpusat di Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (27/11).
Wiranto khawatir, aksi reuni 212 menimbulkan masalah baru. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat untuk menjaga pemilu 2019 berjalan aman, damai serta berpartisipasi memilih calon pemimpin mereka.
Menurutnya, pemilu yang baik akan berpengaruh pada nama baik bangsa secara keseluruhan. Pemilu yang damai dan tanpa konflik merupakan indikator demokrasi berjalan lebih maju.
"Kalau pada saat pemilu kita ricuh, menjelang Pemilu kita ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita enggak pernah dewasa. Kondisi sekarang ini kita jaga dengan baik, suhunya hangat boleh, tapi jangan mendidih," terangnya.
Meskipun demonstrasi adalah hak warga, namun dia menilai pihak kepolisian bisa tak mengeluarkan izin terhadap rencana reuni 212. Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan acuan Polri tak memberikan izin, seperti mengganggu ketertiban umum.
"Demonstrasi ada aturan main dan polisi berhak melarang, mengacu pada undang-undang. Misalnya jumlahnya terlalu banyak hingga mengacaukan lalu lintas bisa dilarang oleh polisi. Atau jumlah terlalu besar dan mengancam keamanan nasional, itu boleh dilarang, boleh," ungkap Wiranto.
"Demonstrasi itu kebebasan berpendapat tapi jangan sampai mengganggu kebebasan orang lain, kalau demo kemudian menimbulkan kemacetan se-kota itu namanya bukan demonstrasi, tapi membuat kekacauan," tambahnya.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni akbar di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2018. PA 212 merupakan kumpulan masyarakat yang terlibat dalam Aksi 212 yang menuntut penegakan hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas kasus penodaan agama pada 2016 lalu.
Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan, acara Reuni 212 nanti dibalut dengan zikir dan pembacaan salawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara tersebut akan dihadiri oleh para ulama, habaib, politikus, dan tokoh masyarakat.
Bahkan rencananya panitia akan mengundang pasangan calon presiden wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan akan hadir pada acara tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas
Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaAsyik Dua Polisi Berseragam Lengkap Main Putaran Anak TK, Sang Polwan Megang Kendali
Begitu seru, tak ayal jika tingkah lakunya berhasil menghibur netizen di jagat media sosial.
Baca SelengkapnyaJadi Jenderal Kehormatan, Nama Prabowo Subianto Kini Tertulis di Dinding Alumni Bintang 4 Akmil di Bawah Maruli Simanjuntak
Sejak menyandang jenderal kehormatan, nama Prabowo kini juga telah menghiasi dinding papan nama deretan alumni bintang empat di Akademi Militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Polisi Jakarta Utara Dipecat Tanpa Hormat!
Ketiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAlasan Ketum Perindo Hary Tanoe Datangi Polda Metro Saat Aiman Witjaksono Diperiksa
HT juga merasa kecewa ketika datang, tidak diperkenankan untuk bertemu Aiman
Baca SelengkapnyaReaksi Kubu Aiman Witjaksono Usai Polisi Naikkan Kasus Tudingan 'Polisi Tak Netral' ke Penyidikan
Polda Metro Jaya menaikkan kasus Aiman Witjaksono terkait tudingan 'Polisi Tidak Netral' ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono Klaim Masih Sebagai Wartawan Saat Tuding Polisi Tak Netral di Pemilu 2024
Alasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo Sudah jadi Jenderal & Kapolri, Teman Seangkatannya di Akpol 1991 ini Masih Pangkat Kombes
Berikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca Selengkapnya