TNI Buka Suara Terkait Kasus Siswa Keracunan MBG, Ungkap Tugas Kodim Sukoharjo
Dugaan penyebab puluhan siswa SD keracunan berasal dari ayam yang dikonsumsi.

Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) buka suara terkait persoalan puluhan siswa keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sukoharjo. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto menjelaskan, tugas Kodim Sukoharjo saat pelaksanaan adalah menyediakan lahan dan pendampingan.
"Program Makan Bergizi Gratis merupakan program yang menjadi tanggung jawab dari BGN. Kodim Sukoharjo mendukung program ini dengan menyediakan lahan, dan melaksanakan pendampingan terhadap program tersebut," kata Hariyanto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/1)
Dugaan penyebab puluhan siswa SD keracunan berasal dari ayam yang dikonsumsi. Untuk memastikan, saat sampel makanan sedang diperiksa.
"TNI sangat prihatin atas kejadian ini. Sampel dari makanan sedang dilaksanakan pemeriksaan untuk memastikan penyebab keracunan. Saat ini, TNI bersama pihak terkait seperti BGN, Dinas Kesehatan setempat dan Kepolisian selalu koordinasi untuk memastikan penyebab pasti, dan berupaya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tuturnya.
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, TNI akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, khususnya BGN dan Dinas Kesehatan untuk memastikan standar keamanan makanan terpenuhi.
Hariyanto menegaskan dukungan TNI dalam program MBG ini sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan generasi muda.
"Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendukung potensi belajar siswa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SD Negeri 3 Dukuh, Sukoharjo mengalami gejala mual, pusing, sakit perut, hingga muntah setelah menyantap menu MBG yang diselenggarakan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Unit Sukoharjo, Kamis (16/1).
Berdasarkan keterangan sejumlah siswa, sebelum menyantap menu makan, mereka mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk pada menu MBG.
Setelah kejadian tersebut, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh sekolah. Sementara para siswa diberi obat dari Puskesmas.
Salah satu pelajar mengatakan gejala keracunan seperti mual dan pusing dialaminya usai menyantap menu makanan bergizi gratis yang dibagikan ke sekolah.
Usai mendapat perawatan dan diberi obat dari tim kesehatan Puskesmas Sukoharjo, dirinya bersama teman lainnya langsung membaik.
"Kepala saya pusing. (Rasa ayam tepungnya) kayak sudah basi. Enggak dibawa ke Puskesmas, cuma dikasih obat sama puskesmas keliling. Kalau sekarang sudah enggak pusing. Temannya banyak yang pusing, ada yang kelas lain," ungkap siswa kelas 6, Vanessa Silviana.
Kondisi para siswa yang keracunan saat ini sudah membaik. Mereka kembali mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.
Pantauan merdeka.com di SD Negeri Dukuh 3, Jumat (17/1), aktivitas belajar mengajar di sekolah berlangsung seperti biasa. Para siswa pun juga kembali menyantap menu MBG yang dibagikan.
Menu yang disajikan hari ini berupa nasi putih, telur dadar, sayur buncis, tempe dan tahu bacem serta buah pepaya.
Para petugas dari Puskesmas Sukoharjo juga hadir di lokasi untuk memantau kondisi kesehatan siswa. Mereka disiagakan hingga 3 hari ke depan. Para siswa juga telah diberi obat untuk mengatasi gejala keracunan.
"Kita melakukan screening kesehatan, ada gejala mual muntah pusing lalu kita lakukan pengobatan. Belum ada hasil pemeriksaan. Enggak ada siswa yang sampai dirawat, kita lalukan observasi semuanya dalam keadaan baik dan kondusif," ujar Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Mahanani.