TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan
Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Peralatan itu diharapkan dapat memberi informasi tentang penyebab peristiwa kecelakaan itu.
"Data recorder ini menyimpan rekaman suara, gambar kamera pesawat, rekaman ketinggian, kecepatan, posisi dan lokasi. Dan semua yang dibutuhkan termasuk kondisi mesin pesawat," kata Kadispen TNI Angkatan Udara (AU) Marsma Agung Sasongkojati di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Masyarakat di sekitar lokasi diminta tidak memindahkan bagian pesawat dari lokasi dan diminta melaporkannya ke petugas.
Kadispen TNI AU Marsma Agung Sasongkojati.
Agung mengaku tidak dapat memberikan jawaban pasti terkait kejadian yang masih membutuhkan penyelidikan. Data recorder diharapkan dapat memberikan informasi tentang kejadian yang merenggut empat korban jiwa tersebut.
TNI AU memastikan dua pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 dalam kondisi sehat dan layak terbang. Penyebab kecelakaan sementara diduga akibat cuaca buruk sehingga pesawat menabrak lereng gunung. Tidak ditemukan gesekan antarpesawat di udara.
"Sementara yang kami ketahui, ini pure cuaca buruk yang membuat pesawat tidak melihat, terbang sudah terlalu dekat dengan lereng gunung. Jadi pure cuaca buruk, kelihatannya," katanya.
Agung juga mengaku belum mendapatkan informasi pasti apakah kursi pilot digunakan atau tidak dalam kejadian tersebut. Informasi itu dimungkinkan akan diperoleh dalam data recorder.
"Kami tidak menemukan informasi kursi lontar yang terlontar," katanya.
Akibat kecelakaan tersebut, sementara seluruh penerbangan Super Tucano dari Squadron 21 ditiadakan. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan pesawat.
"Akan diperiksa mengenai pesawat, itu standar prosedur kecelakaan. Kita akan periksa pesawatnya juga. Istilahnya pemeriksaan saja," katanya.
Dua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaDua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur. Pesawat yang jatuh jenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaEMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.
Baca SelengkapnyaTiga lubang pemakaman telah disiapkan di Taman Makam Pahlawan untuk perwira TNI AU korban pesawat tempur Tucano jatuh
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posisi Danlanud Abdulrachman Saleh diisi Marsma TNI Firman Wirayuda yang sebelumnya menjabat Dirlat Kodiklatau.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca Selengkapnya