Terbongkar Motif Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Diketahui, pembacokan terhadap AB terjadi di Desa Belani, Rawas Ilir, Muratara, Selasa (5/9) pukul 19.00 WIB
Diketahui, pembacokan terhadap AB terjadi di Desa Belani, Rawas Ilir, Muratara, Selasa (5/9) pukul 19.00 WIB
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan untuk pertama kali menampilkan kepada publik dua pembunuh adik Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) sejak penangkapan beberapa hari lalu. Kedua pelaku adalah kakak beradik, AR (35) dan AN (30).
Mereka diamankan polisi dalam pelariannya di Musi Banyuasin sehari usai kejadian, Rabu (6/9). Petugas menyita dua bilah golok dan pisau.
Dari pemeriksaan, pembunuhan itu dilatarbelakangi sakit hati kedua tersangka terhadap korban, AB (45). Mereka tak terima diusir korban dalam pertemuan tertutup di salah satu rumah warga di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Selasa (5/9) malam.
Tersangka AN masuk tanpa izin dan ditegur korban. Merasa kesal karena tidak diperbolehkan ikut dalam rapat, tersangka pulang dan memberitahukan kejadian itu kepada kakaknya, tersangka AR.
Keduanya datang ke lokasi menggunakan mobil dengan membawa senjata tajam. Begitu masuk kembali, mereka dihalangi korban DK sehingga keduanya membacok DK mengenai tangan.
Kakak beradik itu pun masuk ke rumah yang langsung menyerang korban AB secara bertubi-tubi hingga tewas di tempat. Sementara korban DK masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Motifnya karena kedua tersangka sakit hati diusir korban dalam sebuah pertemuan tertutup," ungkap Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, Jumat (8/9).
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 170 Ayat (3) tentang pengeroyokan yang menyebabkan orang meninggal dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Ibu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban yang merupakan tetangganya sendiri pada 26 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial JS (25) tewas akibat menenggak es teh yang telah dicampur racun tikus oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPercobaan perkosaan itu terjadi saat korban terlelap ketika menidurkan anaknya yang sedang sakit.
Baca SelengkapnyaRibut hebat terjadi antara mereka dan barulah korban menceritakan kejahatan ayah kandungnya itu.
Baca SelengkapnyaJenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaTerungkap motif ALW melakukan aksi pembunuhan terhadap mertuanya pada Minggu (24/9).
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaIa terlibat dalam perlawanan kebijakan pemerintah lalu bergabung dengan PRRI.
Baca Selengkapnya