Suruh polisi tak tegas pakai 'rok', Kapolda Metro Jaya minta maaf
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang menyingung perempuan. Di mana sebelumnya dirinya mengatakan, agar para polisi untuk memakai rok bila tak bisa tegas menindak perusuh di Pilgub DKI 2017.
"Saya meminta maaf jika ada yang tersinggung atas pernyataan kemarin, tapi saya tak bermaksud seperti itu," ujar Iriawan di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (28/10).
"Saya tidak bermaksud menyinggung gender, justru saya angkat, lihat saja yang berhadapan dengan pengunjuk rasa itu Polwan, baru setelah tertekan ada pasukan di belakangnya ada pasukan khusus," sambungnya.
Menurut Iriawan, kata-kata tersebut ditujukan untuk para kapolres di wilayah hukumnya, yang harus bisa memilahkan mana melayani, melindungi dan bertindak tegas, tapi ada batasannya.
"Iya lah, kan mereka sudah ditempati di Jakarta, itu kapolres pilihan jadi harus bisa memilahkan mana melayani, melindungi, dan bertindak tegas, tapi ada batasannya, kalau saya tegas dan humanis. Jadi kapolres tuh kalau demo jangan didekat wanita, di tempat lemah lembut itu maksud saya. Nggak ada untuk melecehkan wanita. Di tempat kita (polri) ada kapores yang wanita," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam sambutannya di hadapan para tim sukses para cagub DKI, Kapolda Metro Jaya meminta anak buahnya untuk tak takut dalam menindak siapa saja yang bikin onar dengan berani menembakkan mereka ke arah pantat sampai bagian bawah.
"Siapa saja yang bikin onar, polisi harus berani tembak dari pantat ke bawah!" tegas Iriawan di depan para tim sukses (timses) para pasangan calon Gubernur DKI, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/10).
"Kalau tidak berani tembak, ukur saja lingkar pinggang kalian, lalu bikin rok!" sambungnya sambil bergurau.
Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan, meminta anak buahnya berani bertindak tegas saat mengamankan Pilgub DKI 2017 yang saat ini sudah memasuki masa kampanye. Dia memerintahkan anak buahnya melakukan tembak di tempat jika ada pihak-pihak yang mengganggu ketertiban saat pilkada berlangsung. Jika tak berani, Iriawan meminta anak buahnya mengukur pinggang lalu membuat rok.
Pernyataan ini mendapat kecaman dari Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad. Kata 'rok' disebut Dasco telah membawa gender dan sama saja menganggap wanita lemah termasuk Polwan.
"Sikap Kapolda yang sebenarnya terkait masalah gender, karena pengguna rok adalah wanita artinya Kapolda menganggap wanita adalah makhluk yang tidak mampu bersikap tegas dan berani dan berarti para polisi wanita (Polwan) yang ada di Jakarta dianggap apa oleh Kapolda Metro Jaya?" kata Dasco melalui pesan singkat, Jumat (28/10).
Politikus Gerindra ini menilai, pernyataan Kapolda Metro Jaya tersebut keterlaluan. Dia pun meminta mantan Kadiv Propam Polri tersebut untuk meminta maaf.
"Saya minta Kapolda untuk menarik ucapannya dan meminta maaf secara terbuka statementnya yang sangat melecehkan kaum wanita. Karena ketegasan dan keberanian itu tidak bisa diukur berdasarkan jenis kelamin," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaFebry juga salah satu polwan termuda yang menjabat sebagai Kanit PPA Polres Klaten.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dugaan gangguan kejiwaan itu sebelumnya disampaikan kuasa hukum saat mengajukan penangguhan penahanan Siskaeee ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan tersangka Siskaeee atas kasus dugaan film porno.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Riau juga mewanti-wanti agar anggota polisi tidak berfoto dengan pose jari telunjuk yang menunjukkan angka.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengharapkan dibukanya markas polisi dan TNI sebagai tempat penitipan tersebut masyarakat yang ingin berpegian ke luar kota merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDesakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya