Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejak 2012 hingga Desember, 251 Orangutan kembali dilepas ke hutan

Sejak 2012 hingga Desember, 251 Orangutan kembali dilepas ke hutan pelepasan orangutan di deli serdang. ©2016 dok. SOCP

Merdeka.com - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), melepasliarkan enam orangutan Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio) di alam bebas, Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa (13/12). Itu artinya hingga Desember 2016, sudah 251 orangutan dilepasliarkan sejak 2012 silam.

Pelepasliaran dilakukan secara simbolis di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Jalan Teuku Umar, Samarinda. Keenam orangutan itu terdiri dari 2 individu orangutan jantan dan empat betina, di mana dua di antaranya merupakan pasangan ibu dan anak.

"Usai dari sini (BKSDA Kaltim), keenam orangutan ini akan kami bawa dari pusat konservasi BOS Samboja Lestari ke Muara Wahau di Kutai Timur," kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite, kepada wartawan di kantor BKSDA Kaltim.

Hingga ke titik pelepasliaran, memakan waktu tidak kurang dari 10 jam perjalanan darat dan sungai Telen di Kutai Timur, menggunakan perahu motor. "Reintroduksi kera besar merupakan proses yang rumit dan di Indonesia, ini menjadi fokus utama yayasan BOS dalam upaya menyelamatkan orangutan di Kalimantan yang sangat terancam punah," ujar Jamartin.

"Status konservasi orangutan di Kalimantan telah semakin membahayakan. Hal ini mendorong Yayasan BOS untuk bekerja sama dengan BKSDA Kaltim untuk menggiatkan pelepasliaran orangutan. Kami harus terus berupaya keras melanjutkan pelepasliaran ini karena masih ada 200 lagi orangutan di Samboja Lestari, dan hampir 500 lagi di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah," tambahnya.

“Perlu saya ingatkan, sebenarnya hal ini tugas kita bersama. Tidak hanya untuk memperjuangkan pengadaan habitat yang layak, namun juga memperkuat penegakan hukum atas tindakan perusakan habitat," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKSDA Kaltim Sunandar Trigunajasa menambahkan, dengan semakin berkurangnya habitat alami orangutan, tanggung jawab bersama menjaga kelestarian satwa khas Kalimantan itu juga semakin besar. "Pelepasliaran orangutan ini nyata-nyata merefleksikan begitu pentingnya upaya konservasi," tegasnya.

Masih dalam kesempatan itu, Direktur Aldrianto Priadjati Konservasi Restorasi Habitat Orangutan (RHOI) juga menerangkan, sejak 2012 lalu, bekerjasama dengan yayasan BOS dan BKSDA Kaltim, memang telah melepasliarkan 49 orangutan di hutan Kehje Sewen. "Hari ini, menjadi 55 individu orangutan. Kami terus berharap di masa depan, akan terus bermunculan bayi-bayi orangutan baru di hutan, dan mereka membentuk generasi baru populasi orangutan liar di Kehje Sewen," ujarnya.

Yayasan BOS juga melansir, orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) tahun ini bergabung dengan orangutan di Sumatera (Pongo Abelii) dinyatakan sebagai satwa yang sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature atau IUCN. Perubahan status konservasi ini didorong oleh berkurangnya habitat alami mereka akibat berbagai sebab, utamanya karena alih fungsi lahan.

Sementara, Kehje Sewen merupakan hutan hujan seluas 86.450 hektare di Kalimantan Timur, yang dikelola dalam skema Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) oleh PT RHOI. Yayasan BOS memperoleh izin pemanfaatan hutan ini di tahun 2010, khusus untuk pelepasliaran orangutan dari Samboja Lestari.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB

Sepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB

Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda

Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda

Sejak tingginya aktivitas imigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, mereka menetap dan membentuk sebuah komunitas.

Baca Selengkapnya
Fakta Sosok Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Tamatan SMP yang Pernah Jadi Sopir Angkot

Fakta Sosok Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Tamatan SMP yang Pernah Jadi Sopir Angkot

Prajogo Pangestu diketahui memiliki kekayaan sekitar Rp862,8 triliun. Harta kekayaannya melebihi Bos Djarum.

Baca Selengkapnya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya