Merdeka.com - Pengusaha pot bunga hias, Melynawayi alias Meluncur (65) tewas bersimbah darah akibat luka sayat pada bagian lehernya. Melynawayi itu ditemukan tewas di kediamannya di Perum Muara Karang Blok H7 Utara, RT 09/08, Jalan Pluit Karang Sari, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (3/5), sekira pukul 22.15 WIB, oleh pembantunya Lina Hartati (25).

"Kejadian itu memang benar. Luka sayat yang diketahui dari benda tajam, membuat di leher korban Melyanawati ini menganga. Korban ini merupakan bos pot bunga di wilayah Pluit ini," kata Kanit Reskrim Polsek Penjaringan AKP Rahmat Sudjatmiko, Kamis (4/5).

Dia mengatakan, hingga kini belum diketahui siapa pelaku sadis tersebut. Namun, petugas menduga pelakunya merupakan pegawai yang bekerja di usahanya korban, yaitu RYT alias JWR sebagai sopir dan Ijul sebagai kernetnya. "Masih dugaan mengarah ke sana (RYT alias JWR dan Ijul)," kata Rahmat.

Rahmat mengatan korban ditemukan di ruang tamu rumah yang dalam kondisi tubuh terlentang, yang menemukan pembantunya bernama Lina Hartati. Diduga, lanjut Rahmat, sebelum menemukan korban itu, RYT alias JWR dan Ijul lebih dulu ada di rumah tersebut.

"Saat itu, di dalam rumah hanya ada korban, beserta kedua pria yang diduga kuat sebagai pelaku di lokasi pembunuhan. Menurut keterangan Lina Hartati, RYT alias JWR dan Ijul ini mendatangi rumah tersebut, untuk keperluan mengambil barang. Ketika itu, Ijul masuk sendiri ke rumah itu," beber Rahmat.

Lanjut Rahmat, saat itu Ijul keluar dari dalam rumah seperti tak terjadi apa-apa. Lalu Ijul seorang diri meninggalkan RYT, tetapi tak tahu mau kemana. Akhirnya, RYT itu langsung menjemput Lina Hartati di Jalan Kapuk Muara RT 01 RW 01, Penjaringan.

"Menurut keterangan si Riyanto (RYT), bila Ijul sempat bilang ke sang sopir ini, ketika keluar dari rumah, dia bilang mendingan kita kabur saja daripada elo yang kena masalah, bilang seperti itu si Ijul ke RYT," ujarnya.

Lebih lanjut Rahmat melanjutkan, setibanya RYT kembali ke rumah korban bersama dengan Lina, pintu rumah dalam kondisi terkunci dari luar. Riyanto juga bingung, serta berupaya untuk memanggil para tetangganya membantu mendobrak pintu tersebut.

"Ketika didobrak, tetangga pengusaha pot itu yakni Susanto dan tetangga lainnya bersama dengan RYT dan Lina langsung kaget, sesaat lihat korban terkapar bersimbah darah," akhirnya.