Pemudik yang melintas di Jawa Barat diimbau lewat jalur alternatif
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan masyarakat yang akan mudik pada musim Lebaran 2017 ini mencapai 19,4 juta orang. Jawa Barat sebagai simpul kendaraan kerap dilanda kemacetan. Diimbau masyarakat pun yang ingin melintas Jabar untuk bisa menggunakan jalur alternatif.
"Banyak pergerakan yang akan terjadi di jalur mudik. Pesan dari Pak Menteri supaya di Jawa Barat gunakan jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan," kata Staf khusus Kemenhub Buyung Lalana, usai menjadi inspektur upacara dalam Apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran 2017/1438 H di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (13/6).
Kemenhub pun sudah mengantisipasi jika kemacetan terjadi. Selain penempatan personel mem-backup kepolisian, petugas juga akan mengarahkan dan mengimbau masyarakat lewat jalur alternatif terutama di Jawa Barat.
Dinas Perhubungan Jawa Barat sudah mempersiapkan jalur alternatif tersebut untuk menghindari jalur utara. Pihaknya mendeteksi ada 52 titik kemacetan di jalur utama di seluruh Jawa Barat. 17 titik di jalur utara, 18 titik jalur tengah dan 17 titik kemacetan jalur selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, sejumlah jalur alternatif yang bisa digunakan masyarakat di jalur tengah misalkan bisa melintasi Sabang, Kalijati (Subang), Cikamurang, Cijelag, Tomo, Kadipaten kemudian masuk ke jalur tengah jalur Bandung - Cirebon.
Untuk jalur selatan, kata dia, masyarakat yang biasa menggunakan Nagrek dan Limbangan bisa mengambil jalur alternatif dengan mengambil Gedebage, Rancaekek, menuju Majalaya, Cijapati, Kadungora hingga ke Leles masuk di jalur selatan.
"Bisa menggunakan alternatif untuk kendaraan pribadi untuk menghindari menumpuknya disatu titik," terangnya.
Dia meminta, jalur alternatif digunakan oleh angkutan umum yang berkapasitas besar. Lebih diutamakan jalur ini digunakan untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
"Jalur alternatif kita tidak berikan bis yang melintas. Karena bisnya ada yang asal Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera yang tidak terlalu hafal geometrik jalan alternatif, jalannya kan turunan tanjakan. Khawatir orangnya belum tentu bisa mengendarai," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik Diprediksi Meningkat, Polda Jabar Siapkan Skema One Way dan Contra Flow
Pihak Kepolisian dan Pemprov Jawa Barat menyiapkan petugas, sarana prasarana, hingga rekayasa lalu lintas mengantisipasi peningkatan pemudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaMenhub Ungkap Penyebab Arus Balik Sumatera ke Jawa Masih Landai
Arus balik pemudik belum menunjukkan lonjakan di Pelabuhan Bakauheni.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaPemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaPadat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca Selengkapnya