Moeldoko Sebut Tak Bisa Copot Pangdam saat Masa Kritis Kebakaran Hutan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeoldoko menilai, pencopotan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang terbukti gagal menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak boleh terburu-buru. Menurut dia, perlu ada evaluasi dan tidak boleh ada pergantian secara tiba-tiba.
"Ya begini, Saya mantan panglima, saya tahu bagaimana menghadapi titik-titik kritis itu. Titik-titik kritis itu tidak boleh ada pergantian yang tiba-tiba karena diperluakn pengendalian," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).
Dia menjelaskan, pergantian atau pencopotan tersebut akan dilakukan jika ada peristiwa besar. Jika tidak, pencopotan tidak bisa dilakukan.
"No way, tapi nanti setelah titik kritis ini dilewati, akan ada evaluasi, jadi saya pikir ini titik kritis yang perlu ada penanganan, semua orang berkonsentrasi, setelah itu baru dievaluasi," lanjut Moeldoko.
Perintah Jokowi
Sebelumnya diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, akan menjalankan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yaitu mencopot Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang terbukti gagal menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dia menjelaskan, pemecatan tersebut perintah Jokowi. Sebagai orang nomor satu di TNI, Hadi siap menjalankan perintah dari Presiden RI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi TNI.
"Pencopotan itu perintah dan akan dilaksanakan," kata Hadi di Rumah Dinas Gubernur Riau, di Kota Pekanbaru, Sabtu (14/9).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Minta Kesehatan Petugas Pemilu Dijaga: Jangan karena Keteledoran Muncul Korban Besar
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaHeboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya
Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSering Kunker ke Daerah, Moeldoko Bantah Jokowi 'Turun Gunung' Demi Kepentingan Pemilu
Moeldoko menyatakan, tidak pernah Jokowi kunker ke daerah untuk kepentingan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMomen Ganjar Hujan-hujanan Bakar Semangat Pendukung saat Pesta Rakyat di Magelang
Meski diguyur hujan deras, semangat ribuan orang yang telah lama menunggu kedatangan Ganjar tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaBulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca Selengkapnya