Menkominfo Minta Kebocoran Data Pemilu di KPU Tak Dipolitisasi: Motifnya Ekonomi
Hal ini disampaikan usai menggelar rapat bersama Komisi I DPR RI.
Hal ini disampaikan usai menggelar rapat bersama Komisi I DPR RI.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ingin agar kejadian dugaan kebocoran data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak dipolitisasi. Hal ini disampaikan usai menggelar rapat bersama Komisi I DPR RI, Jakarta.
"Justru itu makanya saya bilang ini motifnya bukan politik, motifnya ekonomi. Ini orang mau ngrampok data saja, mau ngejual jadi komoditas begitu saja," kata Budi Arie kepada wartawan di DPR RI, Jakarta, Rabu (29/11).
"Jadi enggak usah dipolitisir, maksud saya gitu loh, jangan didiskreditkan lembaga KPU gimana sih jaga datanya. Entar jadi orang enggak percaya sama Pemilu dan lembaga Pemilu," sambungnya.
"Iya, kita menjaga supaya kan tugas kita tadi akses dan konektivitas gitu loh, akses dan konektivitas selama masa Pemilu, terutama perhitungan suara terutama di masa-masa krusial," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta Badan Intelijen Negara (BIN) terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih. Kebocoran itu diduga muncul di situs Breach Forums.
"Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber, sekarang yang bekerja BSSN, BIN, dengan Mabes. Sudah kita koordinasikan lagi dicrosscheck dulu ya," Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI Betty Epsilon Idroos, Rabu (29/11).
Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan apakah itu data milik KPU RI atau bukan. Karena baru dikoordinasikan oleh pihaknya.
merdeka.com
KPU melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait kebocoran data pemilih tersebut.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaKominfo berkoordinasi dengan Kejagung lantaran terjadi korupsi proyek pembangunan BTS yang menyeret mantan Menkominfo Johnny G Plate.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi menjelaskan, terkait peran Kominfo dalam rangka memberantas praktek praktik keuangan ilegal.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui ternyata berat pekerjaan yang harus diselesaikan di Kementerian Kominfo.
Baca Selengkapnya