Mengutip Bung Karno, Taufiq Kiemas bicara peran perempuan
Merdeka.com - Empat hari sudah Mendiang Ketua MPR RI Taufiq Kiemas berpulang. Politisi PDI Perjuangan, juga suami Mantan Presiden Megawati itu meninggal lantaran sakit. Dia meninggal di Singapura setelah menjalani perawatan karena kelelahan usai meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada 1 Juni lalu.
Taufiq dimakamkan di Makam Taman Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1942 itu meninggal di usia 70 tahun. Bagi sebagian orang, tentu sosok Taufiq banyak menyisakan kenangan, misalnya; almarhum getol menggelorakan sikap nasionalisme lewat sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Sebagai negarawan dan politisi senior, Taufiq kerap bicara tentang membangun bangsa. Misalnya bicara peran perempuan Indonesia di tengah iklim demokrasi seperti sekarang ini. Menurut dia, masalah perempuan selama ini masih menjadi 'the second issue', baik urusan ekonomi, politik dan budaya.
"Tidak aneh jika beberapa kalangan menilai demokrasi belum maksimal memberi kesejahteraan bagi kaum perempuan," kata Taufiq, seperti dikutip dalam buku "Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 tahun Taufiq Kiemas".
Padahal, kata dia, demokrasi dianggap akan membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan. Menyinggung peran perempuan ini, Taufiq pernah mengutip nasihat Presiden Pertama RI Soekarno. Bung Karno pernah mengingatkan tentang peran perempuan Indonesia.
Seperti ditulis di bagian akhir buku Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia. "Wanita Indonesia, kewajibannya telah terang! Sekarang ikutlah serta mutlak dalam usaha menyelamatkan Republik, dan jika Republik telah selamat, ikutlah serta mutlak dalam usaha menyusun Negara Nasional. Jangan ketinggalan di dalam Revolusi Nasional ini dari awal sampai akhirnya, dan jangan ketinggalan pula nanti di dalam usaha menyusun masyarakat berkeadilan sosial dan kesejahteraan sosial, di dalam masyarakat berkeadilan sosial dan berkesejahteraan sosial itulah engkau nanti menjadi wanita yang bahagia, wanita yang merdeka!"
Itulah pesan Bung Karno yang kembali diingatkan oleh Taufiq Kiemas kepada wanita zaman sekarang. Maka wajar bila TK--demikian dia disapa, tidak pernah melarang istrinya ambil peran dalam dunia politik dan lainnya. Bahkan ketika Megawati menjabat presiden, TK tetap menemaninya.
Pesan Soekarno yang kembali diingatkan Taufiq ini sepertinya penting, mengingat kini rasa cinta kepada tanah air dalam diri perempuan, terutama generasi muda (ABG) sudah mulai menurun. Misalnya beberapa kasus yang baru-baru ini muncul; kasus geng motor perempuan, dan kasus ABG siswi SMP menjadi mucikari bagi teman-temanya.
Apakah perilaku remaja semacam itu bisa disebut mencintai republik? Melihat fenomena seperti itu, nasihat Bung Karno yang disampaikan Taufiq Kiemas ini sepertinya perlu kembali dihayati.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya