Merdeka.com - Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno tidak akan menyia-nyiakan bonus demografi masyarakat. Paslon nomor urut dua ini menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menghadapi bonus demografi mendatang.

"Kita ada pendidikan gratis untuk menghadapi bonus demografi yang ada," kata Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti, Hikmah Bafaqih, Rabu (18/4).

Hikmah mengatakan, banyak program yang dirancang untuk menghadapi kelebihan-kelebihan mendatang. Bonus demografi memang menjadi harapan positif, tetapi jika bonus demografi tidak dijadikan tanggapan secara positif, maka masyarakat akan menjadi penonton kemajuan negara lain.

Untuk bisa terlibat secara langsung, pendidikan menjadi hal yang paling penting. Untuk itu, Gus Ipul-Puti sengaja menggratiskan pendidikan SMA/SMK. Pendidikan tingkat menengah ini saat ini ditarik ke provinsi, dari pendidikan gratis menjadi berbayar. Gus Ipul-Puti, kata Hikmah menjanjkan pendidikan gratis dan akan menekan pemerintah pusat.

"Tidak mungkin bisa menikmat bonus demografi kalau hanya lulusan SMP. Makanya pendidikan ini menjadi alat penting untuk menikmati bonus demografi ini," ujarnya.

Untuk bisa menggratiskan pendidikan, Hikmah mengaku akan melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota. Koordinasi ini sebagai upaya untuk memetakan kabupaten/kota yang sudah mampu untuk menggratiskan pendidikan. Dari pemetaan itu, nantinya bisa terlihat kemampuan masing-masing kabupaten/kota, kemudian provinsi akan menghitung ulang kebutuhan APBD yang akan dialokasikan kepada pendidikan.

Selain itu, lanjut Hikmah, Gus Ipul-Puti juga akan bekerjasama dengan swasta untuk menggratiskan pendidikan. Sebab, diakui atau tidak pendidikan menjadi kunci keberhasilan untuk menghadapi tantangan ke depan. "Madrasah Diniyah (Madin) juga menjadi perhatian khusus untuk menghadapi tantangan zaman ini," paparnya.

Madin ini, memiliki arti penting dalam proses kesejahteraan masyarakat. Selama ini, Madin masih menjadi sekolah yang dinomorduakan. Padahal, Madin merupakan sekolah yang memiliki peran penting untuk meningkatkan tingkat pendidikan agama. "Kalau kita mengandalkan pendidikan agama di sekolah formal, kayaknya sangat tidak mungkin. Untuk itu, Madin berperan di sini," jelas Hikmah.