KPK soal Novel dinilai tak kooperatif: Jangan bebankan pada korban
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menjawab tudingan Ombudsman yang mengatakan Novel Baswedan tidak kooperatif dalam pemeriksaan dengan kepolisian terkait kasus penyerangan air keras. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pembuktian suatu perkara keliru jika diberatkan kepada korban.
"Jangan bebankan proses pembuktian pada korban. Kalau korban yang harus membuktikan maka itu sama saja kita melemparkan tanggung jawab pada korban," katanya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
Dia menambahkan, Novel sendiri tidak mungkin mengetahui siapa pelakunya. Sebab saat peristiwa itu terjadi, mata Novel langsung terkena air keras sehingga tak memungkinkan melihat pelaku.
"Novel tidak mungkin tau siapa yang menyiramnya karena sebelum dia bisa mengetahui itu matanya sudah disiram pada selasa subuh itu. Jadi bagaimana mungkin bertanya pada orang yang menjadi korban penyiraman tersebut," tegasnya.
Mantan aktivis ICW ini menilai kepolisian bisa melanjutkan penyidikan kasus ini tanpa harus memaksa memeriksa Novel. Febri mengatakan kepolisian mempunyai metodologi sendiri untuk mengungkap suatu kasus.
"Saya kira penyidik akan lebih punya metode investigatif yang sistematis untuk bisa mengungkap kasus itu," ucapnya.
Komisioner Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengkritik Novel Baswedan yang tidak kooperatif selama pemeriksaan sebagai korban dalam kasus penyerangan air keras. Menurut dia, Novel selalu irit bicara dan kerap meminta pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta.
"Novel tidak kooperatif dalam pemeriksaan. Kemudian Novel selalu irit bicara dan selalu bilang serahkan pada TGPF," ujar Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/2).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak
Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaHarun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan
Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaAktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKeji! PNS KPPN Cabuli dan Setubui Adik Ipar Bertahun-tahun, dari TK Hingga kini Berusia 23 Tahun
Setelah menahan ketakutan bertahun-tahun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKKB Tembak Polisi dan Warga di Lapangan Terbang Paniai, Berikut Kronologi Lengkapnya
Kedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya