Korban Arisan 'Bodong' Vega di Bekasi hingga ke Jepang & Korea Selatan, Korban Setor Rp1 Juta sampai Miliaran
Diperkirakan total member dari arisan tersebut mencapai 300 orang.

Ratusan korban arisan 'bodong' ternyata tidak hanya tinggal di wilayah Kabupaten Bekasi dan daerah lainnya. Tapi juga ada beberapa korban lainnya yang merupakan warga Negara Indonesia tinggal di Jepang dan Korea Selatan.
"(Korbannya juga) banyak yang di luar pulau, ada yang di luar negeri juga, Korea Selatan, Jepang," kata Sakinah Aulia Rahmah (25), salah satu korban, Selasa (15/4).
Bisnis arisan yang disebut dengan Arisan Vega ini sudah berjalan sejak 2019 lalu. Arisan tersebut dikelola oleh seorang perempuan berinisial MAR.
Diperkirakan total member dari arisan tersebut mencapai 300 orang. Masing-masing member menyetor uang dengan jumlah bervariasi, mulai Rp1,5 juta hingga miliaran Rupiah. Jika ditotal dari seluruh korban, kerugiannya ditaksir sekitar Rp5 miliar.
Umumnya para member ikut arisan tersebut karena tergiur dengan keuntungan yang didapat. Para member pun semakin tertarik bergabung karena arisan online itu mendapat komentar positif dari selebgram yang di-endorse oleh MAR.
Sakinah mengatakan, setelah mencium gelagat mencurigakan dari pengelola arisan, dirinya dan beberapa peserta arisan lainnya mencoba mendatangi kediaman MAR di Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi.
Namun sesampainya di sana, ternyata rumah MAR telah berpindah tangan menjadi milik orang lain, atau telah di-take over. Kecewa dengan hal itu, Sakinah melaporkan pengelola arisan tersebut ke polisi.
"Kami sempat datangi rumahnya (MAR) di Serangbaru, ternyata rumahnya sudah di-takeover ke orang lain," ucapnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan, pihaknya akan membuka layanan pengaduan khusus untuk penanganan kasus dugaan arisan bodong tersebut.
"Akan ada desk pengaduan berkaitan dengan penipuan online tersebut, jadi nanti kita jadikan satu, apakah nanti bagaimana berkaitan dengan pengembalian aset dan sebagainya," katanya.
"Modus operandinya seperti apa, ini yang nanti kita periksa lebih mendalam, apakah ada perbedaan antara pelapor satu dengan pelapor dua tentang modus operandinya, ini yang harus kita dalami bersama," lanjut Mustofa.
Diberitakan sebelumnya, ratusan orang dari berbagai daerah diduga menjadi korban arisan bodong yang dikelola oleh seorang perempuan berinisial MAR. Puluhan korbannya telah mendatangi Polres Metro Bekasi untuk membuat laporan.
Ratusan member arisan itu merasa telah menjadi korban penipuan karena sejak Maret 2025, pengelola sudah tidak melakukan pencairan atau pembayaran. Padahal sebelumnya, pengelola selalu melakukan pencairan dana meski terkadang terlambat.