Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Komnas HAM Temukan Kekerasan dan Hilangnya Nyawa
Merdeka.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam membeberkan hasil investigasi terkait temuan kerangkeng di rumah pribadi milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin.
Komnas HAM menemukan adanya unsur kekerasan hingga berujung kematian lebih dari satu nyawa.
"Jadi firm kekerasan terjadi di sana, korbannya banyak, termasuk di dalamnya kekerasan yang menimbulkan hilangnya nyawa dan jumlahnya lebih dari 1 yang hilangnya nyawa ini," kata Choirul dalam video berdurasi delapan menit diperoleh merdeka.com, Minggu (30/1).
Anam menjelaskan, fakta tersebut didapat dari para saksi dan korban. Mereka menjelaskan pola kekerasan yang dilakukan pelaku hingga alat yang dilakukan untuk menjalankan aksi di kerangkeng tersebut.
"Termasuk istilah-istilah kekerasan itu berlangsung, misalnya kayak 'Mos-das atau dua setengah kancing,' jadi ada istilah-istilah kayak gitu dalam konteks kekerasan, penggunaan kekerasan," bebernya.
Lindungi Korban dan Saksi
Anam juga sudah melaporkan kepada Polda Sumatera Utara. Menurut Anam, pihak Polda pun sedang mendalami dengan laporan yang sama dari beberapa pihak. Anam meminta kepada pihak kepolisian agar menindaklanjuti kasus tersebut.
"Karena memang dekat sekali dengan peristiwa pidana, dan pak Kapolda berjanji untuk segera menindaklanjuti baik itu temuan komnas HAM maupun temuan internal polda," ungkapnya.
Dia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pendekatan keamanan, perlindungan kepada saksi dan korban. Dengan begitu mereka bisa lebih leluasa untuk memberikan keterangan soal yang terjadi di kerangkeng rumah Bupati Langkat. Baik melalui Komnas HAM dan Polda.
"Supaya mereka lebih merdeka menyampaikan pendapatnya tidak merasa tertekan, ini penting, memang mereka bebas bersuara jumlah yang akan memberikan keterangan apakah terjadi kekerasan, apakah mengetahui hilangnya nyawa atau tidak pasti akan banyak," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKonflik menjadi salah satu aspek yang tidak dapat lepas dalam kontestasi pemilihan umum.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaBeberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaMuhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca Selengkapnya