Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelangkaan Masker Imbas Panic Buying di Tengah Masyarakat

Kelangkaan Masker Imbas Panic Buying di Tengah Masyarakat Bagi-bagi masker di Malang. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Kelangkaan masker saat ini masih terjadi meski sudah beberapa kali disidak pihak Kepolisian. Hal itu merupakan imbas dari panic buying yang dilakoni masyarakat.

Ketua Umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlinda Burhan mengungkap kelangkaan masker tak hanya terjadi di Indonesia melainkan di sejumlah belahan dunia.

"Jadi tentang kelangkaan masker, bukan hanya Indonesia tapi juga negara lain di dunia dengan adanya wabah covid19 terjadi kelangkaan masker oleh sebab itu saya minta kepada masyarakat jangan panic buying!" kata Erlinda saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Rabu (1/4).

Erlinda menyatakan, masker saat ini menjadi salah satu benda utama dalam perang melawan Covid-19. Utamanya masker saat ini benar-benar dibutuhkan untuk mereka para tenaga medis dan juga orang yang sedang sakit agar tidak semakin menyebabkan penularan.

"Masker ini diperlukan untuk tenaga kesehatan dan orang yang sakit jadi kalo orang sehat memborongnya memakainya ketersediaan masker ini tidak ada lagi, untuk tenaga kesehatan dan orang sakit dan ini bahaya," tegas dia.

Erlinda berharap masyarakat saat ini bisa bersikap bijak dan mengetahui bahwa masker menjadi hal yang sangat diperlukan saat ini. Kepada mereka yang sehat, Erlinda berpesan untuk bisa mencari alternatif masker lain bila ingin memproteksi, seperti dengan masker penggunaan masker kain.

"Bisa menggunakan masker kain, mereka bisa pakai di tempat umum tapi tetap jaga jarak aman 1-2 meter, setelah dipakai dicuci dengan detergen dan air hangat. Untuk masker kesehatan atau masker bedah ini hanya untuk tenaga medis, dan orang sakit atau orang sehat yang merawat yang sakit, ayo bersama kita bisa melawan Covid19, salam tangguh," kata Erlinda.

Masyarakat Bisa Pakai Masker Kain

Di samping itu, Erlina menyarankan agar masyarakat yang masih sehat bisa menggunakan masker kain. Dengan catatan tetap menjaga jarak sejauh satu meter selama di tempat umum.

"Pertama, masker kain bisa dipakai oleh masyarakat yang sehat digunakan di tempat umum dan fasilitas lainnya tapi tetap menjaga jarak satu sampai dua meter. Kenapa? Karena masker kain ini tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel bakteri dan virus," katanya.

Menurut Erlina masker jenis kain juga tidak disarankan bagi tenaga medis dengan alasan 40 sampai 90 persen virus dan bakteri dapat menembus masker jenis ini. Karena itu, bila sangat terpaksa memakai masker jenis ini idealnya dikombinasikan dengan pelindung wajah.

"Masker kain, perlindungan terhadap droplet iya ada tetapi tetap tidak ada perlindungan terhadap aerosol ataupun partikel airborne," wanti Erlina.

Karenanya, demi pencegahan droplet dari batuk dan bersin kepada pemakai masker, disarankan tetap menjaga jarak aman 1-2 meter di area terbuka.

"Kalau droplet besar bisa, tetapi droplet kecil tidak bisa jadi. Efektivitas filtrasinya adalah pada partikel ukuran 3 mikron sampai 10 mikron jadi hanya sampai 60 persen partikel tersebut bisa dicegah," jelas Erlina.

Kendati demikian, Erlina menambahkan, keuntungan masker kain jenis kain adalah sifatnya yang dapat dipakai ulang dengan dicuci terlebih dahulu dengan air hangat dan detergen untuk mematikan virus dan bakteri yang menempel.

"Jadi bisa dipakai berulang tapi dicuci dulu," katanya.

Reporter: Muhammad RadityoSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus
Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus

Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya