Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus penistaan agama Ahok bikin teman FPI tambah banyak

Kasus penistaan agama Ahok bikin teman FPI tambah banyak Aksi Damai 212. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Peneliti sekaligus pemilik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengatakan, kasus penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T Purnama (Ahok) memberikan keuntungan bagi Front Pembela Islam (FPI) dan rival Ahok di Pilgub DKI. Saiful menilai, FPI mendapatkan banyak teman untuk memperkuat sentimennya terhadap Ahok.

Hal ini terlihat dari besarnya gelombang massa yang mendesak kepolisian segera mengusut dan menahan Ahok karena dianggap menistakan agama saat demonstrasi 4 November dan 2 Desember lalu. Kasus ini berawal saat Ahok mengutip surah Al Maidah 51 demi pencalonannya di Pilgub DKI.

"FPI Cs yang membawa framing double minority dan klaim penistaan agama Islam, temannya bertambah banyak ketika kontestasi politik nyata di DKI terjadi," kata Saiful dalam diskusi bertajuk 'Ada Apa di Balik Sentimen Anti-Cina?' di LBH, Jakarta, Kamis (29/12).

Dia menjelaskan, awalnya FPI memang sudah menyerang Ahok karena beragama non muslim. Upaya gerakan anti Ahok itu bahkan telah digaungkan sebelum tahapan Pilgub DKI Jakarta dimulai. Sayangnya gerakan itu kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

"FPI Cs dari sananya sudah anti-Ahok, dan sudah sering melakukan aksi anti-Ahok jauh sebelum Pilkada. Tapi tidak pernah besar, dan tidak pernah mendapat perhatian berarti dari publik," klaimnya.

Selain FPI, ternyata kasus ini juga dimanfaatkan oleh pesaing Ahok di Pilgub DKI. Menurutnya, para rival Ahok terkesan memperbesar frame soal perkara penistaan agama Ahok. Tujuannya, menurunkan elektabilitas Ahok dan gagal menjadi gubernur di periode kedua.

"Bukan hanya karena FPI cs tapi juga karena rival Ahok dan gerbong pendukungnya dalam Pilkada DKI membuat framing itu membesar," ujar Saiful.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya