Kasus Covid Meningkat, Pemkab Gunung Kidul Belum akan Tutup Objek Wisata
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum ada rencana menutup atau memberlakukan jam operasional objek wisata. menyikapi adanya lonjakan tambahan kasus harian Covid-19 di wilayah tersebut.
"Hingga saat ini, belum ada opsi penutupan objek wisata. Hal ini dikarenakan Gubernur DIY menyatakan belum akan menutup, begitu juga dengan bupati," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmono di Gunung Kidul, Minggu (27/6).
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan bupati dan jajarannya, hingga mitra asosiasi wisata di Gunung Kidul. Pertemuan membahas tentang aktivitas wisata ke depan.
"Saat pertemuan tersebut, bupati meminta seluruh pelaku wisata lebih menggencarkan lagi protokol kesehatan. Sebab kunci utama pencegahan ada di sana. Bupati menyadari pentingnya protokol kesehatan ini, sehingga meminta lebih digencarkan lagi," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan Pemkab Gunung Kidul belum akan menutup wisata. Alasannya, belum ada wilayah wisata yang masuk zona merah jika mengambil indikator zonasi kerawanan tingkat mikro.
"Penegakan terhadap kepatuhan protokol kesehatan lebih ditingkatkan lagi. Khususnya di zona rawan hingga pada kegiatan sosial-budaya," ujarnya.
Sebelumnya, Sebanyak 46 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpapar Covid-19. Mereka terpapar karena beban kerja yang sangat berat, seiring tingginya penambahan kasus harian Covid-19 di wilayah ini.
"Berdasarkan laporan yang masuk, ada 46 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19. Namun data tersebut bisa berubah karena ada yang sudah selesai menjalani isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Minggu (27/6).
Dia mengatakan, tenaga kesehatan yang terkonfirmasi ini, tidak hanya yang melayani pasien terkonfirmasi Covid-19 saja, tapi juga bagian pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini dikarenakan beban berat tenaga kesehatan RSUD Wonosari karena melayani pasien bergejala ringan hingga berat, sehingga sangat rawan tertular.
"Saat ini, RSUD Wonosari kekurangan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kami sudah mengajukan pengadaan relawan tenaga kesehatan kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) yang memiliki kewenangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan sejak Juni ini, khususnya satu minggu ini, penambahan kasus harian lebih dari 150 kasus. Pada Sabtu (26/6), penambahan kasus memecahkan rekor harian, yakni 253 kasus baru, sehingga total kasus selama pandemi Covid-19 sebanyak 5.554 kasus. Dari total tersebut rinciannya, 1.791 masih kasus aktif, 3.535 sembuh, 228 meninggal dunia.
"Mayoritas pasien terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan di setiap puskesmas terdekat. Sedangkan ketersediaan tempat tidur (TT) fluktuatif. Keterisian 80 sampai 90 persen, dari total 121 TT. Untuk RSUD Wonosari penuh terus," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistiyowati mengatakan saat ini ruang isolasi di RSUD Wonosari sudah penuh. Hal ini diperparah dengan minimnya sumber daya manusia (SDM) karena ada beberapa perawat yang terkonfirmasi positif. Sehingga potensi terpapar Covid-19 sangat tinggi.
"Kami kekurangan tenaga kesehatan. Di sisi lain jumlah pasien terkonfirmasi yang membutuhkan perawatan juga meningkat. Bahkan ketersediaan tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi selalu penuh," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur
Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca Selengkapnya6 Wisata Gunung Kidul Populer, Sajikan Spot Foto Menarik
Gunung Kidul memiliki spot wisata dengan pemandangan eksotis.
Baca SelengkapnyaPVMBG Menaikkan Status Gunung Awu di Sulawesi Utara Jadi Siaga
PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk menjauh radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
13 Tempat Wisata di Puncak yang Populer dan Seru, Wajib Mampir
Puncak menawarkan udara sejuk, pemandangan alam yang indah, dan berbagai macam aktivitas yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman.
Baca SelengkapnyaTren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat
Tren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya9 Wisata Medan Alam yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 wisata Medan alam yang hits dan populer yang cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaWisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru
Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca Selengkapnya9 Tempat Wisata di Palembang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 tempat wisata di Palembang yang hits dan populer cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca Selengkapnya