Kalimantan Barat dikepung 1.075 titik panas, Pontianak berselimut kabut asap
Merdeka.com - Titik panas (hotspot) di Kalimantan Barat, terus bertambah menjadi lebih dari 1.000 titik panas. Sementara, kabut asap menyelimuti kota Pontianak. Warga pun mulai mengenakan masker ketika berada di luar rumah.
"Kabut asap ini, seperti bukan hal baru. Ini berulang setiap tahun. Seperti inilah imbasnya di Pontianak. Di dalam rumah saja, aroma seperti bau asap pohon terbakar. Ada abu-abu tipis, beterbangan," kata Andi, warga Pontianak Tenggara, kepada merdeka.com, Kamis (16/8).
"Memang seperti ini kalau lagi musim kemarau, seperti musim kering. Memang ada sesekali hujan. Tapi sangat kecil intensitasnya, tidak merata. Apalagi, cuaca di Kalimantan ini nyaris tidak bisa diperkirakan. Dibilang kemarau, ada hujan. Dibilang musim hujan, benar-benar panas terik," tambahnya.
Sementara, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono, beserta jajarannya hari ini menggelar Salat Istisqa meminta hujan, di kompleks Mapolda Kalbar, agar turun hujan untuk mengurangi kabut asap di kota Pontianak.
"Kami seluruh jajaran Polda Kalbar, berikut jajaran Polres-Polres melaksanakan salat Istisqa’ memohon hujan kepada Allah SWT," kata Didi, dalam keterangan tertulisnya.
KALBAR DIKEPUNG 1.075 TITIK PANAS ©istimewa
Didi juga memerintahkan kembali kepada seluruh jajarannya, untuk mengusut dan menindak tegas oknum yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Sementara, BMKG melansir, titik panas terus bertambah, tersebar merata di 14 kabupaten dan kota. Diolah dari pengolahan data LAPAN, hingga pukul 07.00 WIB pagi ini tadi, tercatat ada 1.075 hotspot. Padahal, pada 15 Agustus 2018 tercatat 786 hotspot dan 13 Agustus 2018 ada 450 hotspot.
Kabupaten Sanggau menempati posisi teratas dengan 200 hotspot, disusul 152 hotspot di Kabupaten Landak, kabupaten Ketapang dan Kubu Raya 123 hotspot serta Kabupaten Sintang 112 hotspot.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaMayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan
Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca Selengkapnya