Jokowi Target Labuan Bajo Wisata Super Premium, Polri Siapkan Sistem Keamanan Terpadu

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah ajang G20 dan ASEAN Summit di tahun 2023 mendatang. Praktis, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menargetkan destinasi pariwisata yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sebagai kawasan super premium untuk menarik minat wisatawan.

Ia berencana melibatkan masyarakat lokal agar bisa turut menikmati pembangunan yang digenjot pemerintah.

Sementara itu, Polri menyiapkan sistem keamanan terpadu untuk mengkawal kelancaran terwujudnya destinasi super premium di kawasan itu.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo mengatakan sistem keamanan terpadu atau ESIS (Electronic Securing Integrated System) disiapkan secara bertahap.

Ia menilai kekayaan alam yang luar biasa harus dibarengi dengan sistem keamanan teknologi agar dapat hasil maksimal.

"Gagasan sistem keamanan teknologi super premium tersebut, sudah mulai dieksekusi secara bertahap di Labuan Bajo," katanya, Jumat (28/8).

Ia menjelaskan, nantinya dengan ESIS akan mensinergikan kekuatan pemerintah dan kekuatan sektor swasta, berbasis teknologi informasi (IT) yang modern.

"Sangat tepat Labuan Bajo ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai destinasi super premium. Dengan dukungan ESIS, maka seluruh lini pengelolaan Labuan Bajo akan dilakukan dengan cara-cara yang juga super premium," tuturnya.

Pun, ia menjamin keamanan kawasan tersebut. "Polri juga menjamin keamanan di destinasi ini. Sehingga bisa membuat investor merasa aman berinvestasi."

Sebelumnya, Jokowi meminta enam hal untuk dibenahi agar Labuan Bajo bisa menjadi destinasi super premium. Yakni, keterlibatan masyarakat lokal, lima zona harus ditata.

Pertama di Bukit Pramuka, kedua di Bukit Air, ketiga di pelabuhan peti kemas, kemudian di dermaga penumpang, keempat di kawasan Marina, dan kelima di zona Kampung Ujung.

Selain itu, ia juga menyoroti soal sampah. Ia berharap pengelolaan sampah yang berada di bawah laut bisa segera teratasi dengan mengirimkan kapal pengambil sampah.

Selanjutnya, pembangunan pelabuhan multifungsi yang sedang dikebut. Kemudian membuat kebun bibit serta peningkatan infrastruktur.