Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja menghadiri perayaan 50 tahun Batik Danar Hadi di House of Danar Hadi, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (9/12) malam. Presiden didampingi Ibu Negara Iriana, Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda serta Jan Ethes.

Sementara itu, sejumlah menteri yang datang diantaranya Menteri Pendidikan, Muhadir Effendy, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi. Sedangkan pejabat daerah yang hadir diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/ Diponegeoro Mayjen TNI Wuryanto, Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Dalam sambutannya Jokowi menyebut pasangan Santosa Doellah dan Danarsih Hadiprijono pendiri Batik Danar Hadi sebagai pejuang batik Indonesia. Berkat Danar Hadi, batik sekarang dikenal luas dan mempunyai nama harum di mana-mana.

"Danar Hadi adalah pejuang batik, sehingga terkenal dimana-mana. Kalau tidak percaya coba tanya kepada orang luar Solo, atau ke luar Jawa, kalau mereka ingat Danar Hadi, pasti ingat batik juga. Saya yakin para pecinta batik dari mancanegara juga pasti tahu Danar Hadi," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, Danar Hadi merupakan bagian dari perjalanan sejarah batik di nusantara. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap generasi muda dapat mengembangkan batik sebagai budaya bangsa.

"Dengan ulang tahun ini semoga semakin memperkuat kecintaan kita pada batik. Semoga dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mengembangkan batik sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia," ujarnya.

Perayaan ulang tahun ke-50 Batik Danar Hadi dengan tema 'Goresan Emas untuk Negeri' dimeriahkan dengan sajian tarian Bedhaya Tumaruntun. Tarian ini merupakan hasil karya dari Santosa Doellah pendiri Batik Danar Hadi. Tarian ini dibawakan oleh sembilan orang penari perempuan dari Institut Seni Indonesia Solo ini menggambarkan perjalanan kedua founder batik Danar Hadi.