Isi pidato Fahri Hamzah hingga Amien Rais di panggung reuni 212
Merdeka.com - Massa yang menamakan diri alumni aksi 212 menggelar reuni akbar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (2/12). Banyak figur yang meramaikan acara tersebut, mulai dari Gubernur DKI Anies Baswedan, Fahri Hamzah, Ahmad Dhani, Amien Rais hingga Hidayat Nur Wahid.
Namun Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno absen, karena belum terima restu dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Satu persatu mereka mendapat giliran untuk pidato di depan puluhan ribu warga yang datang dari berbagai daerah tersebut. Berbagai isu yang diangkat sebagai isi pidato mereka, mulai dari Presiden Jokowi hingga reklamasi.
Anies Baswedan
Dalam pidatonya, Anies meminta kepada massa agar didoakan dalam memimpin Jakarta. Karena melakukan perubahan di Jakarta merupakan tanggung jawab besar.
"Tanggung jawab untuk melakukan perubahan ibu kota bukan tanggung jawab yang kecil. Kami mohon kepada bapak ibu mohon kami didoakan agar kita bisa tuntaskan semua janji sebaik-baiknya. Agar bisa bawa kota yang warganya bahagia, kota yang maju," jelasnya.
Anies memastikan bahwa Jakarta harus menjadi kota milik semua golongan dan bukan sebagian.
Dalam kesempatan itu, Anies mengingatkan bahwa Indonesia dibangun oleh perjuangan rakyat. Monas menjadi simbol tempat perjuangan di mana ratusan ribu warga menghibahkan darah dan nyawanya demi tegaknya Republik Indonesia.
"Karena itu tempat ini diberi nama lapangan Medan Merdeka. Karena di tempat ini kemerdekaan dipertahankan," jelasnya.
Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan Presiden Joko Widodo tidak hadir dalam setahunan aksi 212 tersebut. Seharusnya sebagai alumni 212, Jokowi tengah berada di antara ratusan ribu umat muslim.
"Wahai Presiden Jokowi, anda seharusnya berada di sini. Inilah jiwa bangsa Indonesia, inilah yang akan memperjuangkan bangsa ini dengan darahnya dengan air matanya," ujar Fahri ketika berpidato di hadapan massa.
Fahri pun berkelakar, kalau sampai Jokowi ada di tengah kerumunan untuk naik ke atas panggung. "Tahun lalu dia nampak jangan-jangan dia nampak sekarang kalau ada bawa ke atas panggung," candanya.
"Dia alumni 212 mudah-mudahan dia jadi mujahid," sambung Fahri.
Amien Rais
Ketua Dewan Pembina Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyampaikan pernyataan sikap hasil kongres nasional 212 terhadap pemerintahan Joko Widodo di hadapan umat muslim yang hadir Reuni 212 di Monumen Nasional, Sabtu (2/12). Salah satunya adalah penolakan reklamasi teluk Jakarta dan menolak investasi asing masuk ke Indonesia.
"Harus kita tahu bahwa reklamasi gawat, bahwa Meikarta itu dajjal, bahwa investasi itu hanya apus-apusan," ujarnya.
Dalam pandangannya, program itu hanya mainan kelompok asing. "Sehingga yang penting Pak Jokowi, negara kita jangan dijual ke asing dan aseng," imbuhnya.
Amien mengklaim apa yang dilakukan saat ini termasuk jihad. Dia mengajak umat untuk melakukan perlawanan lewat jihad terhadap pemerintah dengan penyampaian sikap itu. "Tapi ada yang bisa melebihi janjinya setia pada janjinya selain Allah, tapi janji pasti terjadi karena itu intinya jihad kewajiban kita. Memang rukun Islam 6 tidak ada. Tapi di Alquran jihad kewajiban kita," tegasnya.
Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid hadir dalam reuni akbar alumni 212 di Monas, Sabtu (12/2). Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid berorasi dari atas panggung utama.
Dia mengajak massa untuk membantu para korban bencana di Tanah Air. Mengingat beberapa hari terakhir terjadi berbagai bencana alam di beberapa daerah di Indonesia.
"Banyak saudara-saudara kita sedang mendapatkan musibah dan dalam semangat 212 dan Maulid Nabi untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah," ajaknya.
Umat Muslim, kata dia, harus bersatu padu dan memperkuat ikatan persaudaraan (ukhuwah Islamiyah). Hidayat juga mengajak massa yang datang dari berbagai daerah agar setelah pulangnya nanti ikut membantu para korban bencana.
"Kembali ke daerah masing-masing dan ikut membantu daerah yang kena musibah," pesannya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSesuai agenda seharusnya yang hadir di kediaman rumah Prabowo adalah tim hukum yang dikomandoi Prof Yusril Ihza Mehendra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPertemuan Sandiaga Uno dengan Prabowo tak bisa dilepas dari gestur politik.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh akhirnya buka suara terkait dengan agenda sowannya Waketum NasDem.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnya