Hari gajah sedunia, gajah Sumatera di Bali Zoo dapat makanan spesial
Merdeka.com - Bertepatan dengan World Elephant Day yang diperingati dunia setiap tanggal 12 Agustus, Bali Zoo turut merayakan dengan menyiapkan sedikitnya 60 kg makanan untuk 9 gajah Sumatera yang sejak 2008 ada di Bali.
Head of Public Relations Bali Zoo, Emma Chandra, mengatakan di hari gajah se-dunia ini pihaknya menyiapkan makanan yang spesial untuk gajah.
"Di hari sepesial ini seluruh gajah yang kita jaga dan rawat bisa menikmati makanan yang jarang sekali didapat. Seperti halnya pepaya, kelapa kuning dan semangka. Kita suguhkan semua ini guna memperingati hari gajah sedunia yang jatuh pada hari ini," kata Emma di Singapadu Gianyar, Bali, Sabtu (12/8).
Berbagai jenis buah-buahan disuguhkan di atas meja sepanjang 10 meter. Nampak begitu gembiranya kesembilan gajah ini menikmati makanan tanpa berebut dan berdesakan.
Emma mengatakan dari seluruh gajah yang menikmati santapan sepesial ini seluruhnya ada 1 jantan dan 9 betina.
"Kita seluruhnya punya 13 gajah yang semuanya berasal dari Sumatera. Dari jumlah itu ada 11 betina dan 2 jantan. Karena 3 gajah sedang dikonservasi jadi hanya kesepuluh gajah saja yang menikmati suguhan buah sepesial kita," terangnya.
Umumnya kata dia untuk 1 gajah bisa makan hingga 25 kg sehari. Diharapkannya bahwa saat ini keberadaan gajah sudah sangat langka di Indonesia, sehingga perlu dipahami oleh masyakat perlunya menjaga kelestarian gajah termasuk juga binatang lainnya saat ini yang dilindungi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaTemuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Baca SelengkapnyaHari Panda Nasional, yang dirayakan setiap tanggal 16 Maret, merupakan simbol penting dari gerakan konservasi di seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu.
Baca SelengkapnyaUsai menyantap gudeg, mereka menyapa warga yang telah menunggu di depan rumah makan sembari membagikan kaus berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu pun sempat menikmati durian dari pohon yang sudah berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaMenyarankan untuk pandai memilih makanan yang dihidangkan saat lebaran
Baca Selengkapnya