Merdeka.com - Menpan RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia Jumat (1/07). Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menilai Tjahjo sebagai sosok yang mempunyai loyalitas tinggi kepada PDIP. Pria kelahiran Solo, 1 Desember 1957 itu juga dikenal memiliki teknik diplomasi yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Saya sangat dekat dengan beliau. Beliau sering mampir ke rumah saya kalau pas ke Solo. Terakhir seingat saya ketemu tanggal 23 Mei 2022," ujar Rudy saat dihubungi wartawan.

Menurut Rudy, saat bertemu, Tjahjo selalu mengingatkan dirinya agar selalu menjaga prinsip, sikap, dan komitmen kepada partai serta masyarakat. Selain itu, Tjahjo juga dinilai mempunyai sumbangsih yang cukup banyak terhadap bangsa dan negara.

"Sumbangsihnya banyak. Dulu waktu saya masih menjabat wali kota, saya minta tambahan formasi untuk ASN biar pun formasinya tidak sesuai, selalu diberikan solusi oleh beliau," ungkapnya.

Rudy mengaku saat Tjahjo jatuh sakit, ia terus memantau perkembangannya setiap hari. Pemantauan terkait kesehatan Tjahjo Kumolo dilakukan melalui orang-orang di Kemenpan.

"Kemarin itu kan sempat membaik. Tetapi, tampaknya itu tanda-tanda bahwa beliau mau berpamitan," ujarnya.

Rudy mengaku akan melayat almarhum. Namun saat ini ia masih menunggu kepastian terkait lokasi pemakaman. Apakah di Jakarta atau di Semarang.

"Saya sedang mencari transportasi sekaligus menunggu lokasi pasti di beliau akan disemayamkan. Nanti baru akan kami carikan informasi," tutupnya.

Selain sebagai Menpan RB, Tjahjo Kumolo tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (2014-2019) dan PLT Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2019. Tjahjo juga tercatat pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1999-2014.