Kesibukan terlihat pada ruang produksi industri konfeksi R. Clarisi Collection di sentra UMKM konfeksi Bulak Timur, Depok, Jawa Barat, Senin, (17/03/2025). Namun di balik aktivitas produksi tersebut, tersimpan keprihatinan akibat penurunan signifikan dalam jumlah pesanan yang diterima sejak Agustus tahun lalu.
Berdasarkan keterangan pengelola sentra konveksi tersebut, produksi bisnis konfeksi di kawasan Bulak Timur mengalami penurunan drastis hingga 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain maraknya produk konveksi impor asal China yang membanjiri pasar domestik, persaingan ketat dengan penjualan online yang menawarkan harga jauh lebih murah, serta penurunan daya beli masyarakat.
Sebelum Agustus tahun lalu, mereka mampu memproduksi hingga 2.000 potong pakaian per hari. Namun saat ini, produksinya hanya mencapai rata-rata 600 potong per hari.
Kondisi ini berdampak langsung pada operasional bisnis konfeksi tersebut, khususnya terhadap tenaga kerja. Pihak manajemen terpaksa menerapkan kebijakan pengurangan jam kerja karyawan sebagai langkah efisiensi untuk mempertahankan keberlangsungan usaha di tengah tekanan ekonomi.
penurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.