Merdeka.com - Sulawesi Utara berduka. Banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di sana. Banjir setinggi 80 sampai 300 meter merendam Kota Manado. Hal ini memaksa warga di sejumlah kelurahan, seperti Tingkulu, Banjer, Mahawu, Sumompo, Bailang mengungsi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, banjir di Kota Manado terjadi pada Jumat (27/1), merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa kelurahan dan sembilan kecamatan.
Banjir berdampak pada 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa. Bahkan satu orang meninggal dunia.
Sementara tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa kelurahan dan tujuh kecamatan. Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. 53 rumah rusak termasuk satu tempat ibadah.
Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, banjir terjadi karena meluapnya debit air Sungai Tondano.
Menurut data BNPB, banjir menyebabkan permukiman warga tergenang setinggi 80 cm hingga tiga meter di bagian wilayah Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang, dan Singkil di Kota Manado.
"Titik-titik longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea, dan Tuminting," kata Abdul.
BPBD dan instansi terkait lain melakukan upaya penanganan darurat di daerah yang terdampak banjir, termasuk mengevakuasi warga yang kebanjiran serta mendata dampak bencana dan kebutuhan warga terdampak.
"Sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor. Namun pihak BPBD belum memerinci tingkat dampak, kerusakan," katanya.
Menurut dia, warga yang terdampak banjir dan tanah longsor saat ini sangat memerlukan bantuan matras, selimut, pakaian, perlengkapan keluarga, dan makanan siap saji.
Berdasarkan analisis potensi gerakan tanah bulan Januari 2023 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, bagian wilayah Kota Manado memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah hingga tinggi.
Kecamatan Paal Dua, Singkul, Wanea dan Tumiting termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah kategori menengah, sedangkan Bunaken termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Menurut inaRISK, ada tujuh kecamatan di wilayah Kota Manado yang teridentifikasi memiliki potensi tanah longsor kategori sedang hingga tinggi.
Selain itu, Kota Manado diprakirakan menghadapi hujan pada Jumat hingga Sabtu (28/1). Oleh karena itu, BNPB menyarankan pemerintah dan warga kota siap siaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi basah.
Warga yang tinggal di dekat tebing atau bukit diimbau bersiap melakukan evakuasi mandiri apabila wilayahnya diguyur hujan lebat dalam waktu lama.
Advertisement
Selain rumah warga dan tempat ibadah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Manado juga terendam banjir.
"Dari hasil pantauan yang dilakukan, kami segera meminta petugas untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan para warga binaan," kata Kakanwil Kemenkum HAM Sulawesi Utara Ronald Lumbuun. Dikutip dari Antara.
Saat melihat kondisi kamar hunian, ia berpesan kepada penghuni untuk menjaga ketertiban dan keamanan di dalam lapas, terutama mengantisipasi gangguan kesehatan pasca-banjir.
Prajurit Kodam XIII/Merdeka yang tergabung dalam Tim Terpadu Bencana Alam tanggap dan segera turun ke lokasi bencana untuk mengevakuasi korban banjir di Kota Manado. Dalam mengevakuasi korban banjir, tim dilengkapi dengan perahu LCR.
Kodam XIII/Merdeka telah menyiagakan personel tanggap bencana sebagai langkah antisipatif menghadapi kondisi darurat. dalam rangka membantu upaya penanggulangan bencana alam.
"Fasilitas pendukung dalam rangka darurat bencana juga telah disiapkan antara lain peralatan dapur umum, posyandu, posko, penampungan sementara dan fasilitas pendukung lainnya yang tersebar di seluruh satuan Kodam XIII/Merdeka, terutama yang berlokasi di wilayah kota Manado dan sekitarnya," kata Pangdam XIII/Merdeka TNI Mayjen TNI Denny Tuejeh.
Sementara dalam evakuasi, prioritas penyelamatan utama adalah lansia dan bayi. Salah satunya adalah Oma Hamida Djama yang sudah berusia 73 tahun, Reyhan Modanggu, bayi berusia 27 hari serta Arshaka Abian Usman yang berusia 1 bulan.
Satuan Brimob Polda Sulut juga menurunkan personel untuk penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor.
Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Brury Soekotjo Adhyakso Putro mengatakan, ada sembilan tim yang disebar ke berbagai titik lokasi bencana.
"Kita menurunkan sebanyak sembilan tim, di mana masing-masing tim beranggotakan 10 hingga 20 orang beserta perlengkapan peralatan SAR untuk membantu mengevakuasi korban bencana," katanya.
Beberapa lokasi itu adalah Kelurahan Paniki Dua, Kelurahan Dendengan Luar, Jalan Ringroad, Kelurahan Kairagi, Kelurahan Paniki Satu, Kelurahan Kombos, Kecamatan Tuminting, Kelurahan Wawonasa, Kelurahan Paal 4.
"Tim SAR Detasemen Gegana melaksanakan evakuasi ibu dan bayi yang terjebak banjir di lorong Bosowa Kairagi, kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Personel juga melaksanakan evakuasi masyarakat dan kendaraan yang terjebak banjir akibat luapan air sungai di Jembatan Kilu Jalan A. A. Maramis Paniki Dua dan di Dendengan Luar," katanya.
Ia menambahkan, tim juga melakukan evakuasi pohon tumbang di sejumlah lokasi di Kota Manado.
"Personel juga melakukan evakuasi sejumlah pohon tumbang yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Manado, yaitu di Jalan Kairagi, di Paal 4 dan di Jalan Pandu-Adipura," katanya.
Basarnas Manado juga mengerahkan enam perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir.
"Personel yang diturunkan sebanyak 40 orang dengan enam perahu karet, sehingga bisa membantu warga yang terdampak banjir untuk dilakukan evakuasi," kata Kepala Basarnas Manado Monce Brury.
Dia mengatakan, dalam melakukan penanganan banjir, tim SAR gabungan seperti Basarnas, RAPI, BPBD, TNI, Polri, serta unsur SAR di wilayah Manado bersama-sama melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak.
Menurut dia, rata-rata yang dievakuasi warga lanjut usia, anak-anak, ibu-ibu, serta orang sakit yang tidak bisa evakuasi mandiri.
"Sampai malam ini, Basarnas telah melakukan evakuasi kurang lebih 129 orang yang terdampak banjir di berbagai titik," katanya.
Menurut dia, warga yang rumahnya diterjang banjir dan rusak dievakuasi di pos darurat yang didirikan TNI dan Polri.
[cob]Baca juga:
Kepala BNPB Terbang ke Manado Bahas Percepatan Penanganan Darurat Cuaca Ekstrem
Jokowi Yakin Bendungan Kuwil Kawangkoan Bisa Cegah Banjir Manado
Dua Warga Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kota Manado
Advertisement
Dua Hari Libur Nyepi, Jasa Marga Catat 301 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Sekitar 13 Menit yang laluBegini Penampakan Truk Tronton di NTT Usai Satu Bulan Tertimbun Longsor
Sekitar 28 Menit yang laluPDIP Surabaya Tolak Kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U20
Sekitar 31 Menit yang laluKemenkes: Tidak Ada Larangan Buka Puasa Bersama Bagi Masyarakat
Sekitar 31 Menit yang laluKetan Bintul Makanan Kesukaan Sultan Banten, Diburu Saat Ramadan
Sekitar 40 Menit yang laluJual Senjata Tajam untuk Tawuran, Siswa SMP di Depok Ditangkap Polisi
Sekitar 46 Menit yang laluDiduga akan Perang Sarung, 13 Remaja di Tangerang Diamankan Polisi
Sekitar 54 Menit yang laluPKS Pastikan Deklarasi Koalisi Perubahan di Bulan Ramadan
Sekitar 55 Menit yang laluJokowi Target Panen Jagung di Keerom Lima Ton Per Hektare
Sekitar 1 Jam yang laluRibuan Bangkai Ayam Dibuang ke TWA Gunung Batur, Polisi Cari Pelaku
Sekitar 1 Jam yang laluIni Lokasi Pertandingan PON 2024 Sumut-Aceh
Sekitar 1 Jam yang laluWamenkes Ngaku Sulit Dapat Izin Praktik Dokter, IDI: Sudah Jadi Tapi Enggak Diambil
Sekitar 1 Jam yang laluPak Polisi Baik Hati Bantu Sopir Truk di Pinggir Jalan, Aksinya Ramai Dipuji
Sekitar 3 Jam yang laluAgar Tak Ada Lagi Suap Masuk Polisi
Sekitar 5 Jam yang laluKeluh Kesah Pengemudi soal Strobo Polisi Terlalu Silau Dibarengi Sirine Melengking
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Kapolri Koreksi Pengawalan Pakai Strobo & Sirine "Suaranya Bising Mengganggu!"
Sekitar 7 Jam yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 22 Menit yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 3 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 1 Minggu yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: PSM Makassar Bisa Kunci Gelar di Madura, Persib Perpanjang Napas
Sekitar 20 Menit yang laluBRI Liga 1: Ondrej Kudela Menghilang dari Sesi Latihan Persija, Ada Apa?
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami