Dinkes Sulsel Kesulitan Vaksinasi Warga Pedesaan dan Daerah Pinggiran
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggenjot vaksinasi Covid-19. Meski demikian, Dinkes Sulsel mengakui mengalami kesulitan untuk mencapai sasaran vaksinasi bagi warga pedesaan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel, dr Arman Bausat mengatakan pihaknya sudah menggenjot vaksinasi sejak April hingga saat ini. Dia merinci saat ini capaian vaksinasi tahap pertama mencapai 36 persen, sementara dosis kedua mencapai 23 persen.
"Artinya masih cukup jauh dari yang kita harapkan," kata Arman kepada wartawan, Selasa (19/10).
Ia mengungkapkan data capaian vaksinasi antara perkotaan dan pedesaan cukup jomplang. Arman mengaku capaian vaksinasi di perkotaan 60 persen, sementara pedesaan masih di bawah 20 persen.
"Sekarang yang masalah bukan lagi ketersediaan vaksin, tapi bagaimana sasaran ini dicapai. Di perkotaan gampang kita dapat sasarannya, baik di Makassar maupun di kabupaten, yang sulit dicapai di pedesaan dan pinggiran," beber Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar ini.
Hal tersebut yang membuat capaian vaksinasi di Sulsel masih rendah. Pasalnya, kata Arman, jumlah penduduk terbanyak berada di pedesaan.
"Di situlah jumlah penduduk Sulsel terbanyak, makanya berbagai upaya sudah dilakukan. Contoh kemarin kita menggiatkan semua PKK mengkoordinir seluruh kabupaten/kota sampai di desa untuk bagaimana mencari sasaran," ungkapnya.
Ke depan, Dinkes Sulsel akan melibatkan TNI-Polri untuk turun memberikan pemahaman kepada warga di pedesaan agar mau divaksin. Apalagi banyak informasi hoaks yang beredar di masyarakat tentang vaksin.
"Ini kan banyak sekali hoaks yang berkembang. Orang-orang yang level pendidikannya rendah, hoaks langsung dicerna beda dengan orang di kota yang pendidikannya lumayan bagus," tegasnya.
Arman menambahkan pihaknya menargetkan hingga akhir 2021, capaian vaksinasi bisa menyentuh 70 persen. "Ini yang kita upaya terus. Di akhir tahun kalau kita bisa capai 70 persen, agak sulit kalau kita tidak betul-betul berusaha," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kampanye di 3 Provinsi dalam Sehari, Disambut Masif Masyarakat
Kampanye itu dilakukan Prabowo saat mengambil cuti dari tugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTiga Petugas KPPS Meninggal di Sumsel dan 1.202 Sakit usai Rekapitulasi Suara
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya